Bab 19 Masa terjauh adalah kenangan

hasan fadli menolong ka fadli, merangkulnya kemudian mengajaknya kekamar madi mengajaknya berbicara dari hati ke hati sebagai seorang pria. Bagaimanapun jahatnya ka dedy, dia adalah kakak ipar kami, suami mba icha, bagaimanapu  keadaan dia ada andil kami didalamnya menjadikan dirinya seperti ini. diajaknya ka dedy ke masjid rumah sakit. 'bertobatlah ka, sesungguh nya segala sesuatu sudah ada yang mengatur. kembalilah..kembalilah ke pada jalan kebenaran. sesungguhnya tidak ada suatu permasalahan yang tidak ada obatnya. entah apa yang diucapkan suami pada ka dedy apa pula yang ditiupkan dikepala ka dedy, bagai kerbau dicunguk hidungnya ka dedy mengikuti suamiku menju masjid. ' kamu harus ingat bahwa adelia adalah adik iparmu, dan kamu adalah laki laki seorang suami yang harus bertanggung jawab atas icha. malaikat adalah saksi dari perkawinanmu"

K E. C. E. W. A

Hari ini kecewa sama anak, besok kecewa sama tetangga, besoknya kecewa sama suami, besoknya kecewa sama orang tua, besoknya sama mertua, sama tokoh, sama ulama, sama artis, sama penjual, sama pembeli, sama atasan, sama bawahan, terus aja kecewa.
Sering juga kecewa pada diri sendiri.

Kecewa itu biasanya karena berpengharapan tinggi.
Bisa juga karena terlalu banyak membandingkan dengan keadaan orang lain.
Jadi saat ga sesuai kita kecewa.
Padahal semua di dunia ini kan memang ga ada yang sempurna.
Orang itu ada yang kadar baiknya banyak, padahal tetep ada buruknya, tapi tetep yang nampaknya baik.
Ada yang kadar buruknya banyak jadi meskipun berbuat baik tetep yang nampaknya buruk.
Ada yang berbuat buruk terus tapi kemudian bertobat dan berbuat baik.
Ada yang berbuat baik terus tapi di akhir malah tergelincir berbuat buruk.
Ada yang sebetulnya buruk tapi pencitraannya baik.
Ada yang sebetulnya baik tapi difitnah sehingga namanya terlanjur dicap buruk.
Macem-macem lah aneka prasangkaan.

Kita sandarkan semua pada Allah.
Semua terjadi atas KehendakNya.
Belajar ikhlas.
Belajar ridha.

(bunda kaska)