Bab 10 Percayalah cinta

Bab 10
***
Percakapanku dengan hasan fadli malam itu telah kulupakan, kuanggap pembicaraan terkonyol, masa pembicaraan sebuah pernikahan semudah membuat mie rebus tanpa telor tanpa sayuranπŸ˜‚πŸ˜‚
Hari hariku disibukkan dengan belajar dab ujian, bersyukur sekali semenjak pernikahan mba icha sama sekali belum pernah ketemu baik ka dedy dan mba icha, pernah kubayangkan bagaimana sekarang keadaanya? Pastilah sangat bahagia. Upzzx...jauh jauh..minggir...minggir ka dedy sekarang kaka iparku, aku harus kuat melupakannya, harus move on belajar dan belajar. Dan alhandulillah sedikit demi sedikit prestasiku lumayan naikπŸ˜‡πŸ˜‡
***
Hari ini selesai ujian, hiiiihaaa...saatnya bersenang senang, sudah kubuat janji dengan teman teman nanti malam mau nonton bersama, kita kan udah bebas udag merdeka. Horeeee....
Sepulang sekolah tidur siang biar ntar malam tidak ngantuk batinku. Selepas tidur langsung saja mandi sholat ashar, lalu bablass...dadahhhh....
Tapi kenyataan tak seindah bayangan, sebelum pamit keluar bapak mengajak berbicara. Duduklah anakku, aku duduk dihadapan ayah, sedikit debaran kurasakan
"anakku apa yang engkau bicarakan dengan pria bernama hasan fadli!", bagai tersengat aliran listrik mendengar nama ibu. Berarti ayah sudah tahu.
"ayah hanya menyambung lidah, ayah hanya perantara yang membawa anak anaknya ke gerbang pernikahan tidak mau memaksa dan tidak mau mengekang"...
"ayah dari mana ayah tahu hasan fadli?" . Tanyaku gemetar
"orangtuanya datang kerumah dan membicarakan perjanjianmu dengan nak hasan"
"ko ayah tidak pernah cerita kalau orangtua hasan fadli datang??
"mereka yang meminta demikian, biar kamu kosentrasi ujian dulu. Dan ayah senang mendengarnya brarti itikad mereka baik"
"ayah...itu hanya pembicaraan guyon", sanggahku
" apa??? Kamu bilang itu guyon? Main main?", emosi ayah memuncak...gemerutuk giginya terdengar sangar. Ibu segera datang dan memelukku
"sudah kukatakan hanya menuruti kehendak abak


ayah malu punya anak tidak bertanggung jawab, pantang bagi ayah menjilat ludah yang sudah dibuang, mau tidak mau pernikahan harus dilakukan!!", putus ayah...dan aku diam membisu...menyesal atas apa yang kulakan
"ayah bukankah ayah ingin aku kuliah?"
"mereka berjanji akan menguliahkanmu"
"ayah yakin mereka akan membuat aku bahagia, aku ingin senang senang yah". Tak berani aq menatap ayah, aq tidak mengerti ilmu apa yang telah digunakan untuk menyihir ayahku, ilmu pelet, susuk, gendam jaran goyang atau jaran mainan apa yang dipakai sehingga ayah menyetujui pernikahan ini.
"ayah yakin? Aq tidak tahu apa pekerjaan hasab fadli ayah? Jangan jangan aku mrnderita karena kurang makan", mulai kurayu ayah
"ayah tidak tahu nak, hati kecil ayah berkata bahwa ayah ridho kamu menikah, kalau soal apa pekerjaan nak fadli seharusnya kamu lebih tahu, yang ayah tahu syarat menikah 1. Ada calon mempelai 2. Mahar 3 saksi. Dan semuanya tercukupi. Tidak ada dalan pernikahan syaratnya pekerjaan
Aku diam...memang ayah sudah dimasuki roh gentayan oleh hasan fadli tenggil....
"ayah..kapan aku menikah"
"seminggu setelah ujianmu...brarti tujuh hari setelah hari ini"
Jedder..."secepat itu ayah melepasku?"
"ya..bukankah itu perjanjian yang kau buat?"
Huuuuu...perjanjian itu lagi itu lagi...benci aku...
"trus ayah tidak siap siap gitu..seperti minimal saat pernikahan mba icha?"
"katanya mau disiapkan nak fadli ayah tinggal duduk manis menunggu dan memberi restu". Aku menenggok pada ibu supaya membantu, tapi ibu menggangguk sembari tersenyum, dipeluknya aku, diciumnya rambutku. Aku mencari kedamaian dalam pelukan ibu
Siapa sebenarnya hasan fadli yang sekarang menjadi calon suamiku???
***ayah malu punya anak tidak bertanggung jawab, pantang bagi ayah menjilat ludah yang sudah dibuang, mau tidak mau pernikahan harus dilakukan!!", putus ayah...dan aku diam membisu...menyesal atas apa yang kulakan
"ayah bukankah ayah ingin aku kuliah?"
"mereka berjanji akan menguliahkanmu"
"ayah yakin mereka akan membuat aku bahagia, aku ingin senang senang yah". Tak berani aq menatap ayah, aq tidak mengerti ilmu apa yang telah digunakan untuk menyihir ayahku, ilmu pelet, susuk, gendam jaran goyang atau jaran mainan apa yang dipakai sehingga ayah menyetujui pernikahan ini.
"ayah yakin? Aq tidak tahu apa pekerjaan hasab fadli ayah? Jangan jangan aku mrnderita karena kurang makan", mulai kurayu ayah
"ayah tidak tahu nak, hati kecil ayah berkata bahwa ayah ridho kamu menikah, kalau soal apa pekerjaan nak fadli seharusnya kamu lebih tahu, yang ayah tahu syarat menikah 1. Ada calon mempelai 2. Mahar 3 saksi. Dan semuanya tercukupi. Tidak ada dalan pernikahan syaratnya pekerjaan
Aku diam...memang ayah sudah dimasuki roh gentayan oleh hasan fadli tenggil....
"ayah..kapan aku menikah"
"seminggu setelah ujianmu...brarti tujuh hari setelah hari ini"
Jedder..."secepat itu ayah melepasku?"
"ya..bukankah itu perjanjian yang kau buat?"
Huuuuu...perjanjian itu lagi itu lagi...benci aku...
"trus ayah tidak siap siap gitu..seperti minimal saat pernikahan mba icha?"
"katanya mau disiapkan nak fadli ayah tinggal duduk manis menunggu dan memberi restu". Aku menenggok pada ibu supaya membantu, tapi ibu menggangguk sembari tersenyum, dipeluknya aku, diciumnya rambutku. Aku mencari kedamaian dalam pelukan ibu
Siapa sebenarnya hasan fadli yang sekarang menjadi calon suamiku???
***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal akuntansi persediaan XI AK

Latihan soal myiob