Bab 19 Masa terjauh adalah sebuah kenangan

hari ini aku kembali dipesawat bersama suamiku, hasan fadli menuju kejawa, tadi malam ibu menelepon mengabarkan kalau mba icha, kakak perempuanku satu satunya dirawat dirumah sakit. kakakku yang mata kanannya buta karena kecelakaan itu. hubunganku dengan suamiku kian membaik bahkan sangat baik. dia telah melupakan peristiwa malam itu saat saya tertidur. dan dia juga melarangku membuang album foto buatan ka dedy, 'mestinya aku berterima kasih pada dedy, karena telah suka rela menjaga jodoh', eitzzzdan..ah...' ya itung itung aku dapat foto grafer gratis, aku jadi tahu seberapa culunnya dirimu saat kecil', kulempar bantal dimukannya,.. memang ya..suamiku tengil banget..hihi..meskipun tengil sekarang kusadari tak mampu berpisah darinya.
dipesawat dipeluknya erat tubuhku seperti biasanya, serasa takut sekali dia jauh dariku..cie cie..tak mampu hidup tanpa diriku....
pikiranku melayang..mba icha ada apa denganmu, tak bahagiakah?, apa ka dedy menyakitimu? pikiranku berkecamuk dan aku kaget ketika sebuah jari dijentikkan dihidungku,' ih..nona ko suka melamun, cepet tua baru tahu rasa tuh...', ujarlah' jangan terlalu banyak pikiran kita lihat saja bagaimana keadaan mba icha dan mas dedy', jelasnya bijak tanpa bertanya aku sedang memikirkan apa. tahu saja dia,seakan bisa membaca pikiranku kaya paranormal saja, wkwkwk...eitzzzz tadi siapa? mas dedy?? hihi...lucu juga...'bukankah dia sainganmu?' ejekku pada hasan fadli
'ko lucu...sekarang dia kan jadi kakak iparku' ,wkwkwk.....kita akhirnya tertawa bersama
****
mobil memasuki rumah sakit, diparkir, dan kita susuri lorong demi lorong rumah sakit, sampailah disebuah kamar, didepan kamar ICU ayah dan ibu duduk, ayah berdiam diri dan ibu masih terguguk, menangis. didepan pintu seorang laki laki tertunduk diam, rambutnya acak acakan, pakaiannya lusuh seperti tidak berganti beberapa hari. ibu berlari memeluk sembari menangis, ' ini gara gara dedy...salah dedy..' ibu terus menangis. suamiku hasan fadli mencium tangan ayah tadzim lalu menyalami ka dedy, dan ayah merangkulnya memisahkan diri dari ka dedy mengajaknya berbicara sebagai sesaama lelaki. ibu terus saja menangis susah kuredakan, kulirik ka dedy, benar benar lusuh..tak kutemukan sedikitku kenecisan yang dulu pernah ada, tak kutemukan keatletisan tubuhnya waktu dulu memelukku. dia memandangku mematung. aku sangat cantik mungkin batinnya, penampilanku berubah bak cinderela dalam dongeng. terus saja dia menatap diriku tanpa berkedip sedikitpun.
kuajak ibu mendekat kamar mba icha dari balik kaca mba icha dengan mata kanannya yang ditutup perban, oksigen menutup hidupnya, beberapa selang disambungnya ditubuhnya, detak detak jantungnya berdetak. hitam, pucat dan lemah itulah keadaannya
'besok icha operasi ulang, matanya ada inveksi karena banyak kuman', ibu menangis
kutenangkan ibu, ibu menatapku ' kamu cantik sekali seperti artis saja' aku tersenyum ibukupun tersenyum. 'kamu pasti bahagia menjadi istrinya hasan fadli', aku mengangguk mengiyakan. 'dulu kusangka kamu ga bakal bahagia menikah dengan orang yang tak kau kenal nyatakan kau bahagia, dan kuanggap kakakmu pasti bahagia menikah dengan orang yang dicintainya..nyatanya??', kalimat ibu mengantung. masa depan memang sebuah misteri.
***
hasan fadli pamit karena ada acara yang harus dihadiri, kuanggukan kepala dan aku berbicara bahwa aku akan pulang bersama dengan ayah ibu kalau kalau ka dedy datang, tidak tahu tadi dia kemana setelah kehadiranku.
sepeninggal hasan fadli ibu berujar kalau kepalanya sangat sakit, mungkin karena terlalu banyak menangis dari kemarin ayahpun demikian shock melihat anak kesayangannya ditemukan dalam keadaan hujan dan kesakitan dan diberi kabar ketika sudah dirumah sakit dengan keadaan sangat berbeda jauh ketika menikah, hitam, kurus kering, rambut tak teramat dan wajah lebam. akhirnya aku sarankan ibu pulang dulu dan secepatnya ayah kembali pulang untuk menemaniku, sejujurnya aku takut jika ka dedy muncul lagi...dan aku tidak mau jika berdua. kupandangi wajah mba icha, kupegang tangannya, kukecup keningnya, pipinya, bulir bulir air mata menetes membasahi wajahnya. bagaimanapun kami adalah saudara, kakak beradik, nasib telah mengiubah keadaan kami, kakakku yang paling cantik menjadi sakit dan nelangsa. aku yang dulu madniri sekarang menjadi wanita yang cantik jelita. kubacakan al qur an ditelinganya, kulihat butiran air mata menetes disela matanya. kembali kugengam tangannya dan kuciumi seluruh wajahnya. aku tak kuat lagi.
aku keluar dari kamar sesosok tubuh menghalauku. hupp..tubuh ka dedy. 'aku mau bicara'
'biacara apa lagi'
'aku cinta kamu' behhhh...
'kamu suami kakakku'
'bisa bercerai...'katanya santai, kudelikkan mataku begitu mudahnya dia mengucap demikian.
'aku sudah bersuami'
'ceraikan saja dia'...ah.....
'tidak bisa'
'bukankah kau mencintaiku', tohoknya dan aku diam...diseretnya tubuhku dari depan pintu masuk kedalam kamar
'cintakah kau padaku?' ulangnya..aku hanya diam
'ingatkah kata kataku di masjid alun alun? ingatkah kenangan kita diguci?', berrrrr aku diingatkan lagi dengan kenangan itu namun sekelebat wajah mba icha muncul
'aku tidak mau, kau suami kakakku'
'cintakah kau padaku?'
'TIDAK' , jawabku mantap
'sudah hilangkan cintamu padaku?
'yap'
'mengapa?'
'aku seorang istri. dan wajib bagi istri menjaga kehormatan suami'
'masa bodo dengan itu. ka dedy mulai marah, matanya merah menyala, nafasnya terluap terlihat sekali
dia marah, dia gusar...di benturkan kepalanya ditembok lebih baik aku mati jika tak kudapatkan kamu. kamu jahat adelia..jahat...kau sudah bunuh aku dengan cintamu..ditariklah tanganku dibekaplah mulutku, aku meronta, dicabutnya dasi dikemejanya ditutup mulutku dengan tasi, ditalinya tanganku, aku meronta meronta terlebih ketika dia mau mencium wajahku..aku meronta menendangnya, kembali dia semakin beringas hendak menciumku..kakiku menendang lagi...dia mengejar lagi...ditariknya kakiku dan ditalinya..aku sudah semakin lemas dan tak berdaya..mungkin setan telah menguasai dirinya. aku adik iparnya. aku adikmu...batinku meronta.

***
sebuah tendangan mengenai mukanya yang mau menciumku.
hasan fadli, suamiku. ka dedy bangkit mau melawan suamiku tonjokkannya dimentahkan oleh hasan fadli, di tonjoknya muka ka dedy, ditamparlah wajahnya, ditendangnya tubuh ka dedy berkali kali, setelah tersungkur di dapatilah tubuhku dilepaskan seluruh ikatan dan dipeluknya diriku. aku menangis ketakutan sangat ketakutan, bagaimana tidak ka dedy mau memperkosa aku adik iparnya dikamar perawatan istrinya, HaHHHH laki laki macam apa, hanya hewan yang mampu melakukan tindakan ini.
dipelukannya diriku sampai mendapatkan kenyaman.

'hanya lelaki bodoh yang mau melakukan tindakan bodoh', hardiknya pada ka dedy
'Lihatlah kenyataan, jangan memperburuk suasana. Lihatlah kenyataan, karena terkadang kenyataan lebih mudah dari yang anda bayangkan.'
Bagi orang orang yang mampu bersabar maka mereka akan mendapat imbalan yang setimpal dengan semua kesabarannya.
Kebahagian itu hanyalah pantas didapatkan bagi orang – orang yang mampu menunggu kebahagian itu datang dengan sabar dan lapang dada.
Sabar dan ikhlas, bisa ngejadiin kamu seorang yg mulia dan terhormat di dunia sekalipun kamu bukan apa-apa.
Cinta memang terlihat sangat indah, tetapi cinta yang indah akan datang bagi mereka yang mampu bersabar dan setia menunggu keindahan tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal akuntansi persediaan XI AK

Latihan soal myiob