bab 7 melupakan cinta pertama
Bab 7
.
Sepulang dari rumah sakit menjenguk icha, aku duduk diam dibelakang. Ayah yang menyetir ibu disampingnya. Aku diam saja selama perjalanan. Tak kusangka kenapa takdir demikian, aku yang kemarin sangaf bahagia cinta selama masa kecilku diterima. Aku yang dengan gagah berani melakukan penembakan didelan masjid agung...kenapa harus ada icha..kenapa icha harus kecelakaan...kenapa icha harus buta.
Sampai dirumah langsung kulangkahkan kaki kedalam rumah
"dedy...duduk dulu nak" suara ayah
"dedy..kami tetap setuju jika engkau menikahi icha, lebih cepat lebih baik. Apa sepulang icha dari rumah kita langsung lamar saja icha untukmu?" kata ayah
Aku diam saja...
"dedy...ko diam...apa kamu tidak bahagia?" tanya ayah lagi..
" dedy apa kamu menyesal dengab keadaan icha? Jadilah lelaki yang bertanggung jawab, ibu pingin kamu tetap nikahi icha", tegas ibu
Aku hanya diam...apa harus kukatakan semuanya pada ibu dan ayah??
Ah...demi cintaku pada ika semuanya harus kubicarakan, aku harus kuat
"ibu, ayah sebelumnya saya minta maaf...bahwa yang selama ini saya cintai bukan icha tapi ika"
Bisa kupastikan ayah dan ibu kaget
"apa??"
Akhirnya kuceritakan semuanya sebelum kecelakaan itu
"anakku..ibu tahu perasaanmu, tapi engkau mendengar sendiri yang ibu bicarakan drumah sakit"
"anakku semua orang tahu kamu pacarnya icha...semua orang...dan bagaimana ketika sekarang icha sudah buta kau tinggalkan"
"kamu sudah dewasa, sekarang masuklah kamu kekamar, sholat isya istirahat, nanti malam pikirkan secara matang. Pikirkan harga diri kami orang tuamu dan bukan hanya egomu semata. Icha sakit dan matanya buta harapan mendapatkan orang lain lebih kecil apalagj semua orang mengira kamu pacarnya. Ika sehat, masih kecil harapan hidupnya masih terbentang luas"
Aku bangkit menyalami ayag ibuku. Orangtuaku yang sungguh sangat bijaksana. Biarkan nanti malam aku pikirkan pilihanku.Kuingin kupejamkan mata, tapi hanya bayangan kekasih saja yang menghantui...kelebat bagaimana dia mau aku boncengkan, memeluk dalam derasnya huja adalah anugrah terindah yang Allah berikan padaku.
aku bangkit dari tempat tidurku, kusapu wajahku, kuambil sandalku, bangkit menuju meja belajarku. diatas meja tersungging sebuah tawa ceria yang membuat aku semakin pahit, kupandang membuat aku tersenyum namun lelehan air mata jatuh menetes, "Ya Allah aku itu seorang pria, tak pantas sekiranya harus meneteskan air mata". udara diri menerpa melalui sela sela jendela...dinginnya menginggatkan dinginnya guci siang itu. saat itu aku bisa terlelap meski hanya bersandar pada gasebo. sekarang ? malam ini? meski ada dalam kamar yang luas dan nyaman, jangankan untuk memejamkan mata untuk bernafaspun terasa sulit.
aku menjongkok, membuka lemari meja paling bawah, kubuka lacinya kuaduk isinya..kuambil sebuah album. ini hartaku harta yang paling berharga.
My sweeyt...Adeliaku...
kupandangi foto dirinya dari SD, smp dan terakhir foto foto sma nya..semua aku punyai..paling banyak adalah foto sma nya..
aihhh...aihhh...disma sweety mulai pake hijab, kadang hijab kecil kadang hijab lebar tak pernah tentu...
kupandangi memang my sweety ku berbeda dengan mba yu nya, yang tinggi semampai, putih, mata sipit dan gerak lemah gemulai. my sweety ku hitam, kecil tapi luar biasa gesit.
aku tersenyum...aku ini licik sekali, tiap kerumah mereka semuanya ku ajak, padahal maksud hati mengajak dirimu seorang tapi mana mungkin aku berani, pasti yang kuajak adalah icha. dan icha adalah boneka cantik dalam rumah tak mungkin pergi sendiri harus dikawal sang adik. kubalik lagi album ini dari awal, kadang ada senyum, kadang ada tangis tak terkira.
cintaku harus berakhir disini
akan kuakhiri apa yang seharusnya aku perjuangan
***
Kuingin kupejamkan mata, tapi hanya bayangan kekasih saja yang menghantui...kelebat bagaimana dia mau aku boncengkan, memeluk dalam derasnya huja adalah anugrah terindah yang Allah berikan padaku.
aku bangkit dari tempat tidurku, kusapu wajahku, kuambil sandalku, bangkit menuju meja belajarku. diatas meja tersungging sebuah tawa ceria yang membuat aku semakin pahit, kupandang membuat aku tersenyum namun lelehan air mata jatuh menetes, "Ya Allah aku itu seorang pria, tak pantas sekiranya harus meneteskan air mata". udara diri menerpa melalui sela sela jendela...dinginnya menginggatkan dinginnya guci siang itu. saat itu aku bisa terlelap meski hanya bersandar pada gasebo. sekarang ? malam ini? meski ada dalam kamar yang luas dan nyaman, jangankan untuk memejamkan mata untuk bernafaspun terasa sulit.
aku menjongkok, membuka lemari meja paling bawah, kubuka lacinya kuaduk isinya..kuambil sebuah album. ini hartaku harta yang paling berharga.
My sweeyt...Adeliaku...
kupandangi foto dirinya dari SD, smp dan terakhir foto foto sma nya..semua aku punyai..paling banyak adalah foto sma nya..
aihhh...aihhh...disma sweety mulai pake hijab, kadang hijab kecil kadang hijab lebar tak pernah tentu...
kupandangi memang my sweety ku berbeda dengan mba yu nya, yang tinggi semampai, putih, mata sipit dan gerak lemah gemulai. my sweety ku hitam, kecil tapi luar biasa gesit.
aku tersenyum...aku ini licik sekali, tiap kerumah mereka semuanya ku ajak, padahal maksud hati mengajak dirimu seorang tapi mana mungkin aku berani, pasti yang kuajak adalah icha. dan icha adalah boneka cantik dalam rumah tak mungkin pergi sendiri harus dikawal sang adik. kubalik lagi album ini dari awal, kadang ada senyum, kadang ada tangis tak terkira.
cintaku harus berakhir disini
akan kuakhiri apa yang seharusnya aku perjuangan
***
Bangun sedikit telat kusambar handuk segera mandi dan cabut hari ini aku akan bertemu sweety ku, akan kutuntaskan segalanya meskipun ada tangis diantara kami. segera ku stop angkot sampai ibu binggung sendiri ko tumben aku tidak naik motor. hanya gelengan di wajah ibu, semoga ibu paham atas semua ini...
sebelum dia masuk ke gerbang sekolah kuseret dia dibalik pohon, dia meronta melepaskan diri, gengamanku ditubuhnya makin kuat, tidak mungkin badan semungil dia mengalahkan ku, kupepet dia sehingga terasa tubuh kami saling berhimpitan dan wajah kami terasa begitu dekat. kulonggarkan peganganku, karena pandangan kita lebih kuat dari apapun. dia melenggos dan mengucapkan ," jangan temui aku lagi, ka, please"
"ini yang terakhir, beri aku sebuah waktu sedikit aku hanya ingin menyerahkan diri bahwa aku mencintaimu sejak dulu"
" untuk apa, apa hanya untuk membuatku luka, dan bahwa sebentar lagi kau akan menjadi kakak iparku?"
"ya..sebagai kenangan bahwa kita pernah bersama meski hanya sebentar"
"terimalah... dan setelah ini akan ku jaga jarak denganmu. mungkin setelah menikah kelak akan kubawa icha kerumahku " katanya
"terserah"... kekasihku meninggalkan ku bersamaan dengan bel berbunyi.
sweetyku aku tahu kamu sangat kuat, sekarang kau temuai banyak kesulitasn bersamaan ujian, tragedi icha dan tragedi kita.
๐
๐
๐
.
Sepulang dari rumah sakit menjenguk icha, aku duduk diam dibelakang. Ayah yang menyetir ibu disampingnya. Aku diam saja selama perjalanan. Tak kusangka kenapa takdir demikian, aku yang kemarin sangaf bahagia cinta selama masa kecilku diterima. Aku yang dengan gagah berani melakukan penembakan didelan masjid agung...kenapa harus ada icha..kenapa icha harus kecelakaan...kenapa icha harus buta.
Sampai dirumah langsung kulangkahkan kaki kedalam rumah
"dedy...duduk dulu nak" suara ayah
"dedy..kami tetap setuju jika engkau menikahi icha, lebih cepat lebih baik. Apa sepulang icha dari rumah kita langsung lamar saja icha untukmu?" kata ayah
Aku diam saja...
"dedy...ko diam...apa kamu tidak bahagia?" tanya ayah lagi..
" dedy apa kamu menyesal dengab keadaan icha? Jadilah lelaki yang bertanggung jawab, ibu pingin kamu tetap nikahi icha", tegas ibu
Aku hanya diam...apa harus kukatakan semuanya pada ibu dan ayah??
Ah...demi cintaku pada ika semuanya harus kubicarakan, aku harus kuat
"ibu, ayah sebelumnya saya minta maaf...bahwa yang selama ini saya cintai bukan icha tapi ika"
Bisa kupastikan ayah dan ibu kaget
"apa??"
Akhirnya kuceritakan semuanya sebelum kecelakaan itu
"anakku..ibu tahu perasaanmu, tapi engkau mendengar sendiri yang ibu bicarakan drumah sakit"
"anakku semua orang tahu kamu pacarnya icha...semua orang...dan bagaimana ketika sekarang icha sudah buta kau tinggalkan"
"kamu sudah dewasa, sekarang masuklah kamu kekamar, sholat isya istirahat, nanti malam pikirkan secara matang. Pikirkan harga diri kami orang tuamu dan bukan hanya egomu semata. Icha sakit dan matanya buta harapan mendapatkan orang lain lebih kecil apalagj semua orang mengira kamu pacarnya. Ika sehat, masih kecil harapan hidupnya masih terbentang luas"
Aku bangkit menyalami ayag ibuku. Orangtuaku yang sungguh sangat bijaksana. Biarkan nanti malam aku pikirkan pilihanku.Kuingin kupejamkan mata, tapi hanya bayangan kekasih saja yang menghantui...kelebat bagaimana dia mau aku boncengkan, memeluk dalam derasnya huja adalah anugrah terindah yang Allah berikan padaku.
aku bangkit dari tempat tidurku, kusapu wajahku, kuambil sandalku, bangkit menuju meja belajarku. diatas meja tersungging sebuah tawa ceria yang membuat aku semakin pahit, kupandang membuat aku tersenyum namun lelehan air mata jatuh menetes, "Ya Allah aku itu seorang pria, tak pantas sekiranya harus meneteskan air mata". udara diri menerpa melalui sela sela jendela...dinginnya menginggatkan dinginnya guci siang itu. saat itu aku bisa terlelap meski hanya bersandar pada gasebo. sekarang ? malam ini? meski ada dalam kamar yang luas dan nyaman, jangankan untuk memejamkan mata untuk bernafaspun terasa sulit.
aku menjongkok, membuka lemari meja paling bawah, kubuka lacinya kuaduk isinya..kuambil sebuah album. ini hartaku harta yang paling berharga.
My sweeyt...Adeliaku...
kupandangi foto dirinya dari SD, smp dan terakhir foto foto sma nya..semua aku punyai..paling banyak adalah foto sma nya..
aihhh...aihhh...disma sweety mulai pake hijab, kadang hijab kecil kadang hijab lebar tak pernah tentu...
kupandangi memang my sweety ku berbeda dengan mba yu nya, yang tinggi semampai, putih, mata sipit dan gerak lemah gemulai. my sweety ku hitam, kecil tapi luar biasa gesit.
aku tersenyum...aku ini licik sekali, tiap kerumah mereka semuanya ku ajak, padahal maksud hati mengajak dirimu seorang tapi mana mungkin aku berani, pasti yang kuajak adalah icha. dan icha adalah boneka cantik dalam rumah tak mungkin pergi sendiri harus dikawal sang adik. kubalik lagi album ini dari awal, kadang ada senyum, kadang ada tangis tak terkira.
cintaku harus berakhir disini
akan kuakhiri apa yang seharusnya aku perjuangan
***
Kuingin kupejamkan mata, tapi hanya bayangan kekasih saja yang menghantui...kelebat bagaimana dia mau aku boncengkan, memeluk dalam derasnya huja adalah anugrah terindah yang Allah berikan padaku.
aku bangkit dari tempat tidurku, kusapu wajahku, kuambil sandalku, bangkit menuju meja belajarku. diatas meja tersungging sebuah tawa ceria yang membuat aku semakin pahit, kupandang membuat aku tersenyum namun lelehan air mata jatuh menetes, "Ya Allah aku itu seorang pria, tak pantas sekiranya harus meneteskan air mata". udara diri menerpa melalui sela sela jendela...dinginnya menginggatkan dinginnya guci siang itu. saat itu aku bisa terlelap meski hanya bersandar pada gasebo. sekarang ? malam ini? meski ada dalam kamar yang luas dan nyaman, jangankan untuk memejamkan mata untuk bernafaspun terasa sulit.
aku menjongkok, membuka lemari meja paling bawah, kubuka lacinya kuaduk isinya..kuambil sebuah album. ini hartaku harta yang paling berharga.
My sweeyt...Adeliaku...
kupandangi foto dirinya dari SD, smp dan terakhir foto foto sma nya..semua aku punyai..paling banyak adalah foto sma nya..
aihhh...aihhh...disma sweety mulai pake hijab, kadang hijab kecil kadang hijab lebar tak pernah tentu...
kupandangi memang my sweety ku berbeda dengan mba yu nya, yang tinggi semampai, putih, mata sipit dan gerak lemah gemulai. my sweety ku hitam, kecil tapi luar biasa gesit.
aku tersenyum...aku ini licik sekali, tiap kerumah mereka semuanya ku ajak, padahal maksud hati mengajak dirimu seorang tapi mana mungkin aku berani, pasti yang kuajak adalah icha. dan icha adalah boneka cantik dalam rumah tak mungkin pergi sendiri harus dikawal sang adik. kubalik lagi album ini dari awal, kadang ada senyum, kadang ada tangis tak terkira.
cintaku harus berakhir disini
akan kuakhiri apa yang seharusnya aku perjuangan
***
Bangun sedikit telat kusambar handuk segera mandi dan cabut hari ini aku akan bertemu sweety ku, akan kutuntaskan segalanya meskipun ada tangis diantara kami. segera ku stop angkot sampai ibu binggung sendiri ko tumben aku tidak naik motor. hanya gelengan di wajah ibu, semoga ibu paham atas semua ini...
sebelum dia masuk ke gerbang sekolah kuseret dia dibalik pohon, dia meronta melepaskan diri, gengamanku ditubuhnya makin kuat, tidak mungkin badan semungil dia mengalahkan ku, kupepet dia sehingga terasa tubuh kami saling berhimpitan dan wajah kami terasa begitu dekat. kulonggarkan peganganku, karena pandangan kita lebih kuat dari apapun. dia melenggos dan mengucapkan ," jangan temui aku lagi, ka, please"
"ini yang terakhir, beri aku sebuah waktu sedikit aku hanya ingin menyerahkan diri bahwa aku mencintaimu sejak dulu"
" untuk apa, apa hanya untuk membuatku luka, dan bahwa sebentar lagi kau akan menjadi kakak iparku?"
"ya..sebagai kenangan bahwa kita pernah bersama meski hanya sebentar"
"terimalah... dan setelah ini akan ku jaga jarak denganmu. mungkin setelah menikah kelak akan kubawa icha kerumahku " katanya
"terserah"... kekasihku meninggalkan ku bersamaan dengan bel berbunyi.
sweetyku aku tahu kamu sangat kuat, sekarang kau temuai banyak kesulitasn bersamaan ujian, tragedi icha dan tragedi kita.



Komentar
Posting Komentar