Impian bahagia Part 29
Impian bahagia Part 29
'gimana kabarmu git?' tanya mas atha yang membuatku terlonjak dari lamunan
'ehh...gimana?'
'aduh..aduh..gita sayang aku udah disini buat apa kamu melamuniku?' wajahku langsung memerah.
hari setelah makan dan sholat dhuhur tadi, mas atha dan ibunya mau mengantarku kerumah sakit menemui mba genia. deburan jantungku seolah enggan berpaling dariku. pertemuan yang begitu mendadak, setitik perasaan yang belum usai dan perubahan keadaan yang mungkin tak selaras dengan apa yang menjadi kehendak. Cinta? iya cinta..adakah cinta pada mas atha harus terus bersemayam sedangkan aku adalah seorang perempuan beristri dan bagaimana caraku untuk menjelaskan. menjelaskan tanpa menimbulkan luka
'jangan kuatir, aku masih sama seperti atha yang dulu, yang akan selalu menjaga dirimu dan menjaga kesucian cinta kita', lanjutnya. ada setitik hawa dingin yang membuatku nyess...
'kamu juga setia kan?'
'aku...aku...' lanjutnya ya aku harus menceritakan semuanya. ada sesak yang mendadak aku rasakan
'eh eh...eh...jangan pacaran melulu tuh rumah sakitnya udah sampai kata ibu membuyarkan lamunanku.
###
ibu mas atha terus mengandengku laksana aku adalah anak beliau yang sudah lama baru kutemui. mas atha mengekor kami dibelakang
'ibu...ibu udah lupa nih ada aku dibelakang?' serunya
ibu menoleh lalu mencibirkan muka jeleknya,' maaf ya atha...sekarang ada gita. kamu ngalah bentar kenapa ?' sambil memelukku. ' gita cantik...jadi anaknya ibu ya?' sambil memelukku,' udah lama ibu pingin pinya anak cewe akhirnya hampir terwujud deh' serunya sambil melotot pada atha. dan mas atha memoyongkan mukanya sebal. aku tersenyum melihat tingkat ibu dan anak.
'ini polinya, ko sepi ya?' kataku
'iya udah bubar'
'coba ayo kita ke apotik'
langkah kami menuju apotik, beberapa ruang periksa poli sudah tertutup rapat pengunjungpun sudah benar benar sepi hanya ada satu dua orang yang lewat. diapotikpun demikian...sepi...
'coba gita telepon kakaknya?' usul ibu
kucari hapeku...kurogoh tas ku..kukeluarkan isinya...fixx kosong.
'gimana gita?'
'gita ga bawa hape, tapi kayaknya sih tadi pagi bawa. ko sekarang ga ada ya?' tanya ku binggung. mas atha menghela nafas, ' ya udah, aku dan ibu antar kamu pulang saja ya'
'eh ga usah aku bisa naik angkot'
'udahlah...aku antar pulang...'
'ayo bu....'
##
mobil mas atha mendekati rumah, dan aku turun di depan gerbang masuk, kulihat mobil mas firman ada dirumah' sudah pulangkah??' batinku
mas atha membuka pintu mobil. aku turun dan bersalaman sama ibu..ibu mengusap jilbabku
'makasih ibu udah antar gita kerumah'
'iya ntar ibu datang melamar ya?" mas atha cengar cengir depan pintu mendengar perkataan ibunya. seakan ada desiran darah yang mengaliriku aku tertegun
'eh ibuu... makasih ya bu..makasih mas atha'
'git...no hapemu?'
kuucapkan nomer hapeku dan mas atha mencatat dihapenya
'aku langsung pulang ya git"
'iya..makasih...'
mas atha masuk kedalam mobilnya, mobil berbelok arah dan mulai melaju, segera aku masuk kedalam rumah. sepi... " assalamu allaiku' seruku, tak ada jawaban. kuputar hendlle tak terkunci berarti ada orang didalam rumah. "mas firman....ka genia".... masih kosong, kusegera naik ketangga baru bebera[a langkah, kamar ka genia terbuka sedikit..kuurungkan naik tangga, kumelangkah ke kamar ka genia...ka genia...ka genia udah pulang?'kusibak pintu...dan...dan....dan...
brak...
bruggg...
padanganku sungguh gelap.
Komentar
Posting Komentar