Bab 2 simfoni hati
lanjutan bab 2
Rinai diujung bahagia
"itu namanya ihtilat", tanbahnya. .
Ih...kepooo bener nih orang, baru juga bertemu kenal juga ga .kepo...nya sudah setinggi langit..batinku
"kenalkan namaku hasan fadli, bisa panggil hasan bisa pula fadli keduanyapun boleh". Dia kaya tukang ramal saja tahu yang kupikirkan. Eitt...meski minta kenalan tangannya tak sedikitpun terulur hanya sampai tangkupan didadanya
"o...namaku ika "
"ika....tok??". Lanjutnya yang langsung membuatku manyun
"ika adelia", ralatku
"tuhh..kan tadi ngaji dan doa, ko sekarang nyanyi nyanyi lagu"... Kekepoan nya muncul lagi mrngkritik acara ultah mba icha
"ok...mba ika adelia, saya pamit dulu, afwan jika candaanku terasa jayus, next kita bisa bertemu dalam keadaan lebih bahagia tanpa kau tumpahkan air minum panasnya". Cengirnya
Dan itu sudah bisa membuat aku mati kutu karena bersalah
"dasar semprul...". Ucapku dalam hati
π
π
π
π
.
.
Bagaimana ya lanjutnya??
Rinai diujung bahagia
"itu namanya ihtilat", tanbahnya. .
Ih...kepooo bener nih orang, baru juga bertemu kenal juga ga .kepo...nya sudah setinggi langit..batinku
"kenalkan namaku hasan fadli, bisa panggil hasan bisa pula fadli keduanyapun boleh". Dia kaya tukang ramal saja tahu yang kupikirkan. Eitt...meski minta kenalan tangannya tak sedikitpun terulur hanya sampai tangkupan didadanya
"o...namaku ika "
"ika....tok??". Lanjutnya yang langsung membuatku manyun
"ika adelia", ralatku
"tuhh..kan tadi ngaji dan doa, ko sekarang nyanyi nyanyi lagu"... Kekepoan nya muncul lagi mrngkritik acara ultah mba icha
"ok...mba ika adelia, saya pamit dulu, afwan jika candaanku terasa jayus, next kita bisa bertemu dalam keadaan lebih bahagia tanpa kau tumpahkan air minum panasnya". Cengirnya
Dan itu sudah bisa membuat aku mati kutu karena bersalah
"dasar semprul...". Ucapku dalam hati




.
.
Bagaimana ya lanjutnya??
Komentar
Posting Komentar