Bab 17 sekeping hati yang terluka
Bab 17
sekeping hati yang terluka
.
.
pagi ini suamiku hasan fadli mengisi acara motivasi bagi jaringan diperusahaan, semacam OPP gitu lah...Open Plan Presentasions disebuah hotel mewah dipusat kota bali, diajaknya aku serta dan dikenalkannya aku dengan para motivator lain, pada panitia juga pada peserta. dia tidak menanyakan hal kemarin dibungkit, padahal hatiku masih dag dig der ketakutan jika suamiku tahu apa yang kupikirkan saat dia memelukku diatas bukit, Ya Allah..aku takut. tapi tak sedikitpun dia bahas tentang itu. itu yang membuat aku sedikit tenag. setelah acara basa basi aku berujar,'aku dibelakang sajaya", dia tertegun..'tidak menemaniku didepan?', tawarnya
'ga..ah..ntar kamu ga bisa kosentrasi pandanganku kewajahku terus', hihi dia tersenyum,
'tahu saja dirimu..bisa bisa emak emak yang hadir bosen dan marah ya/', jawabnya
'biar aku dibelakang itu banyak anak anak'
oke..katanya..diciumnya keningku.
dibelakang banyak anak-anak peserta motivator, dari bayi, balita bahkan ada juga yang rada kegedean, mak mak jaman now katanya harus bisa bisnis juga jago urusan dalam rumah tangga. lihat saja contohnya siti khojidah rad. dia seorang entreprenur hebat, dan juga istri luar biasa yang mendukung dakwah nabi. ckckc..salut deh...
aku memang menyukai anak kecil...mulanya yang anak bayi aku gendong bergantian sambil aku babat habis tak ciumi dan gebes gebes, si ibunya malah senyum...kemudian aku ajak usia yang satu tahunan belajar merangkak..ah...ada yang bawa mainan..ih ih ih aku ikutan mainan juga...jadi kuda kudaan juga, siibu mah malah cenggar cengir mungkin dia heran istri seorang founder sebuah MLM berskala nasional mau bermain layaknya anak kecil..dan hebatnya ada mak mak yang malah asyik ikut materi, dikiranya ada baby sister gretong..biasalah mak mak suka sama yang gratisan hahaha....
didepan mimbar suamiku sedang memberikan motivasi sekaligus marketing plan, aku dan anak anak balita berencana main petak umpet yang rada diluar gedung..disitu ada kolam renang besar yang hanya terpisah sket kaca untuk pembatas..hompipah..beberapa peserta tersenyum melirik... ketika ada anak yang jadi aku ngumpet kemudian anak itu mencari...
tanpa aku sadari aku melihat seorang anak laki laki usia tiga tahunan mau mengambil air dikolam renang, tanpa berpikir panjang aku raih tubuh anak itu yang hampir tercebur kekolam. anak itu selamat padahal dikolam itu jelas tertulis kedalaman 2 m' danger for child'. ku elus dadaku, beberapa ibu juga menghela nafas lega, ketika akan melangkah kak terserempet baju panjangku dan.... kemudian..byur...tubuhku tercebur dikolam, beberapa ibu menjerit dan hadirin berhamburan kekolam renang..aku megap megap dalam kolam yang sangat dalam, pakaiankua yang panjang dan berat semakin menambah berat volume air.
seoarang pria kokok membuang mic dan ikut mencebur ke kolam, dicarinya aku didasar kolam, diseretnya tubuhku keatas diboponglah aku menjauh dari kolam dibaringkan..ditepuk tepuklah pipiku, aku masih saja pingsan, dipencetnya perutku, beberapa air keluar dari mulut, hidung dan telingaku, aku masih saja pinsan, dipegangnya mulutku ditempelnya mulutnya kemulutku tanpa berpikir keadaan sekitar ibu ibu yang melihat, dikeluarka air dimulutku, dibuang, disedot lagi, dibuang disedot lagi...air mulai keluar dan akupun mulai tersadar. disedotnya lagi banyak banyak dan membuatnya batuk...
'sudah pa...ini petugas kesehatan hotel sudah datang, diboponglah aku ke ruang klinik hotel disana aku mendapat perawatan sampai mendingan. kemudian mobil dipacu menuju rumah.
***
dibaringkannya aku dikasur setelah dia menganti semua bajuku, diselimutinya aku, diciuminya aku, dielus rambutku...ah...baiknya suamiku. 'sebentar ya saya keluar dulu', katanya dirapatkannya selimutku. dia keluar dari kamar. suamiku sangat baik namun mengapa pikiranku tak pernah lepas dari ka dedy, apa karena ka dedy cinta pertama?? batinku berkecamuk.
suamiku muncul kembali kedalam kamar membawa baki berisi mangkut dan segelas air berwarna coklat. 'ini wedang jahe agar tubuhnya enakan', katanya tanpa aku bertanya. diangkatnya kepalaku supaya duduk, disodorkannya cangkir dia menyuapi wedang jahe memakai sendok kecil karena masih panas. kehangatan mulai menjalari seluruh tubuhku. 'nah sekarang saatnya makan bubur', tawarnya, diambinya mangkok dan sesuap demi sesuap disendokan bubur ke mulutku. aku tersenyum. dia kembali menjetikan jari ke hidungku,'udah gede ko disuapin', aku tertawa. dia dengan sabar menyuapi sendok demi sendok sampe bubur itu habis.
'done... enakan??' tanyanya dan kuanggukkan kepala. ah...seandainya dia tahu yang kupikirkan tadi.
dia keluar dari kamar dan pikiranku berkecamuk, mengapa harus ada ka dedy jika ada orang sebaik hasan fadli.
suamiku masuk lagi kedalam kamar membawa piring kecil. 'ini ramuan tradisional ibu kalau ada anaknya yang masuk angin, campuran parutan jahe, minyak kayu putih bawang dan sedikit minyak goreng', jelasnya' . dibukannya selimutku,'ayoo..ku pijit dulu biar anginnya keluar semua. aku diam saja. dia buka selimutku memijit dengan lembut jari jari kakiku, hangat, enak, nyaman yang kurasakan. kemudian beralih kekakiku..semakin nyaman yang kurasakan, kemudian tanganku yang sedikit kesemutanpun lama lama makin terasa enak..kemudian punggungku..kehangatan benar benar mengaliri tubuhku, perut yang kenyang, pijatan yang melenakan membuat aku mengantuk. helaan angin dari balik tirai, enaknya pijitannya membuat mataku berlahan menutup...pikiranku tebuai..dan pikiranku berkata aku pernah merasakan ini...suasana penuh kedamaian kehangatan dan kenyaman ini...ah..guci..iya ..guci bersama laki laki yang selalu yang ada dihatiku.
"ka dedy...ka dedy...ka dedy...i love you...gumanku...'
'ka dedy jangan pernah tinggalkan aku...' aku tersenyum
dan aku tidak mengetahui ada seorang pria yang terkejut berhenti memijatku. diam mematung
****
sekeping hati yang terluka
.
.
pagi ini suamiku hasan fadli mengisi acara motivasi bagi jaringan diperusahaan, semacam OPP gitu lah...Open Plan Presentasions disebuah hotel mewah dipusat kota bali, diajaknya aku serta dan dikenalkannya aku dengan para motivator lain, pada panitia juga pada peserta. dia tidak menanyakan hal kemarin dibungkit, padahal hatiku masih dag dig der ketakutan jika suamiku tahu apa yang kupikirkan saat dia memelukku diatas bukit, Ya Allah..aku takut. tapi tak sedikitpun dia bahas tentang itu. itu yang membuat aku sedikit tenag. setelah acara basa basi aku berujar,'aku dibelakang sajaya", dia tertegun..'tidak menemaniku didepan?', tawarnya
'ga..ah..ntar kamu ga bisa kosentrasi pandanganku kewajahku terus', hihi dia tersenyum,
'tahu saja dirimu..bisa bisa emak emak yang hadir bosen dan marah ya/', jawabnya
'biar aku dibelakang itu banyak anak anak'
oke..katanya..diciumnya keningku.
dibelakang banyak anak-anak peserta motivator, dari bayi, balita bahkan ada juga yang rada kegedean, mak mak jaman now katanya harus bisa bisnis juga jago urusan dalam rumah tangga. lihat saja contohnya siti khojidah rad. dia seorang entreprenur hebat, dan juga istri luar biasa yang mendukung dakwah nabi. ckckc..salut deh...
aku memang menyukai anak kecil...mulanya yang anak bayi aku gendong bergantian sambil aku babat habis tak ciumi dan gebes gebes, si ibunya malah senyum...kemudian aku ajak usia yang satu tahunan belajar merangkak..ah...ada yang bawa mainan..ih ih ih aku ikutan mainan juga...jadi kuda kudaan juga, siibu mah malah cenggar cengir mungkin dia heran istri seorang founder sebuah MLM berskala nasional mau bermain layaknya anak kecil..dan hebatnya ada mak mak yang malah asyik ikut materi, dikiranya ada baby sister gretong..biasalah mak mak suka sama yang gratisan hahaha....
didepan mimbar suamiku sedang memberikan motivasi sekaligus marketing plan, aku dan anak anak balita berencana main petak umpet yang rada diluar gedung..disitu ada kolam renang besar yang hanya terpisah sket kaca untuk pembatas..hompipah..beberapa peserta tersenyum melirik... ketika ada anak yang jadi aku ngumpet kemudian anak itu mencari...
tanpa aku sadari aku melihat seorang anak laki laki usia tiga tahunan mau mengambil air dikolam renang, tanpa berpikir panjang aku raih tubuh anak itu yang hampir tercebur kekolam. anak itu selamat padahal dikolam itu jelas tertulis kedalaman 2 m' danger for child'. ku elus dadaku, beberapa ibu juga menghela nafas lega, ketika akan melangkah kak terserempet baju panjangku dan.... kemudian..byur...tubuhku tercebur dikolam, beberapa ibu menjerit dan hadirin berhamburan kekolam renang..aku megap megap dalam kolam yang sangat dalam, pakaiankua yang panjang dan berat semakin menambah berat volume air.
seoarang pria kokok membuang mic dan ikut mencebur ke kolam, dicarinya aku didasar kolam, diseretnya tubuhku keatas diboponglah aku menjauh dari kolam dibaringkan..ditepuk tepuklah pipiku, aku masih saja pingsan, dipencetnya perutku, beberapa air keluar dari mulut, hidung dan telingaku, aku masih saja pinsan, dipegangnya mulutku ditempelnya mulutnya kemulutku tanpa berpikir keadaan sekitar ibu ibu yang melihat, dikeluarka air dimulutku, dibuang, disedot lagi, dibuang disedot lagi...air mulai keluar dan akupun mulai tersadar. disedotnya lagi banyak banyak dan membuatnya batuk...
'sudah pa...ini petugas kesehatan hotel sudah datang, diboponglah aku ke ruang klinik hotel disana aku mendapat perawatan sampai mendingan. kemudian mobil dipacu menuju rumah.
***
dibaringkannya aku dikasur setelah dia menganti semua bajuku, diselimutinya aku, diciuminya aku, dielus rambutku...ah...baiknya suamiku. 'sebentar ya saya keluar dulu', katanya dirapatkannya selimutku. dia keluar dari kamar. suamiku sangat baik namun mengapa pikiranku tak pernah lepas dari ka dedy, apa karena ka dedy cinta pertama?? batinku berkecamuk.
suamiku muncul kembali kedalam kamar membawa baki berisi mangkut dan segelas air berwarna coklat. 'ini wedang jahe agar tubuhnya enakan', katanya tanpa aku bertanya. diangkatnya kepalaku supaya duduk, disodorkannya cangkir dia menyuapi wedang jahe memakai sendok kecil karena masih panas. kehangatan mulai menjalari seluruh tubuhku. 'nah sekarang saatnya makan bubur', tawarnya, diambinya mangkok dan sesuap demi sesuap disendokan bubur ke mulutku. aku tersenyum. dia kembali menjetikan jari ke hidungku,'udah gede ko disuapin', aku tertawa. dia dengan sabar menyuapi sendok demi sendok sampe bubur itu habis.
'done... enakan??' tanyanya dan kuanggukkan kepala. ah...seandainya dia tahu yang kupikirkan tadi.
dia keluar dari kamar dan pikiranku berkecamuk, mengapa harus ada ka dedy jika ada orang sebaik hasan fadli.
suamiku masuk lagi kedalam kamar membawa piring kecil. 'ini ramuan tradisional ibu kalau ada anaknya yang masuk angin, campuran parutan jahe, minyak kayu putih bawang dan sedikit minyak goreng', jelasnya' . dibukannya selimutku,'ayoo..ku pijit dulu biar anginnya keluar semua. aku diam saja. dia buka selimutku memijit dengan lembut jari jari kakiku, hangat, enak, nyaman yang kurasakan. kemudian beralih kekakiku..semakin nyaman yang kurasakan, kemudian tanganku yang sedikit kesemutanpun lama lama makin terasa enak..kemudian punggungku..kehangatan benar benar mengaliri tubuhku, perut yang kenyang, pijatan yang melenakan membuat aku mengantuk. helaan angin dari balik tirai, enaknya pijitannya membuat mataku berlahan menutup...pikiranku tebuai..dan pikiranku berkata aku pernah merasakan ini...suasana penuh kedamaian kehangatan dan kenyaman ini...ah..guci..iya ..guci bersama laki laki yang selalu yang ada dihatiku.
"ka dedy...ka dedy...ka dedy...i love you...gumanku...'
'ka dedy jangan pernah tinggalkan aku...' aku tersenyum
dan aku tidak mengetahui ada seorang pria yang terkejut berhenti memijatku. diam mematung
****
ah terlukai hasan fadliku :'-(
BalasHapus