athifa bab4

Bab 4
"eh athifa mau ga kamu jadi temenku", tiba tiba faizal play boy kampret duduk disampungku
"kalau kamu g mau, ya...jadi istriku saja",kucibirkan bibirku
"apa karena aku play boy banyak dosa tidak patut dapat hidayah orang sepertimu?", lanjutnya, deg...bisa bisanya dia ngomong seperti itu.
'mau ga?', paksananya
'aku janji ga bakal apa apain kamu deh, suerr'
"kalau kamu ga mau jadi istriku ya setidaknya jadi temenku, ajari aku. Aq tersenyum...kulihat kesungguhan dimatanya. Hidayah memang harus dicari terus dicari..mungkin saja dia benar benar berniat cari hidayah. Aku tersenyum dan kuanggukan kepala
"yes!!!", dia berteriak lantang dan membuat sebagian orang menenggok.
"kenapa kamu mau jadi temenku athifa", tanyanya sedikit binggung
"aku tidak jadi temenmu sial, jadi temenmu juga sama sana sial jadi apa bedanya?", dan dia tertawa terbahak
"kamu g nyesel kan?"
"ga...asalkan tanganmu tidak bergentayangan seperti halnta yang kamu lakukan pada para gadis", ujarku yang membuat tangannya berhenti mau memegang tanganku dan membuat wajahnya mlongo kaya cepon
"ha...ha...ha", aku tertawa mrnang
"ya sudahlah...., kita ikuti materi hari ini"
****
"nora kalau permata hatiku", uh...saat break materi saja siplay boy kampret merayu nora
"nora apapun yang kamu inginkan akan kupenuhi, jalan jalan shoping shoping", lanjutnya dan nora membiarkan tangan nya dimainkan faizal. Aq gelem geleng kepala tersenyum geli bahwa sekarang aku berteman dengan siplay boy kampret.
"nora maukah kita jalan?" ajaknya dan nora tersenyum mengangguk
"ayo..habis ini ku ajak kau jalan beli apapun yang kamu mau", nora tertawa dan menjawab iya...
"athifa..kamu temani nora ya?", ajaknya
"aku...?", aku binggung
"iya...biar pulangnya ada temennya, kasihan nora
"trus aku jadi obat nyamuk gitu?"
"ah...jadi apapun terserah kamu, dan biarkan dunia jadi milikku dan nora"
"athifa...pliss", nora menangkupkan tangan
"jadi ke penginapannya aku ga sendiri"
Dan..tanpa sadar kuanggukan kepala secara bodoh.
****
Faizal dan nora terus saja bergandeng tangan, aku mrngikuti dari belakang, dari mulai dimobil mereka berdua didepan aku didepan.
Mulanya mobil masuk kawasan rita mall. Mereka berbelanja, faizal perhatian sekali pada nora, membelikan yang nora mau, melihat lihat sepatu memilihkan untuk nora, mencobakan memakaikan sepatu pada nora, dan berdecak kagum jika pas. Dan nora terlihat sangat bahagia
"athifa, kamu boleh pilih tapi pilih sendiri ya ntar aku yang bayar", katanya tapi aku hanya tersenyum.
"nora...juga mau beli baju?" katanya
Nora menganggukan kepala tanda setuju. Sekarang ke stand baju dan lagi lagi dipilihkannya baju untuk nora, dipaskan disuruhnya nora ke kamar ganti, dia menunggu dengan sabar didepan kamar, mencanglong tas nya nora, dan tersenyum kala nora keluar. Dan aku hanya memandang mereka berdua.
***
"kita akan kemana faizal", tanya nora
"kemanapun kita hanya ada aku dan kamu sayang?"jawab faizal, beihhh dan apa gunanya ajak aku, aku mengerutu
"athifa, aku dan nora mau ke PAi menikmati deburan ombak malam hari, kamu boleh menunggu di warung makan. Pesanlah apa saja yang kamu sukai", kata faizal mungkin dia mendengar keluhanku. Aku hanya diwarung sementara mereka berdua asyiek asyiekan memadu kasih😂😂😂.
Mobil memasuki pelatara parkir, dan kita masuk ke sebuah warung, dipesannya makanan, dan mereka bermesraan didepanku. Disuapinya nora sesendok demi sendok, diusapnya bibirnya jika ada air atau sisa makanan, diminuminya nora.
"kamu g makan mas?", tanya nora manja
"asal kamu kenyang akupun demikian"
So swettt....
"ayo nora kita habiskan malam inj berdua dipinggir pantai", diajaknya nora
"afhifa kamu disini saja...bacalah buku atau quran dan terima kasih sudah mengajak nora jalan" katanya genit sambil mengerlingkan mata
"makasih, dicubitnya pipiku"
Ah....dia berani mencubit pipiku.
Terasa hatiku ikut tercubit. Dia lelaki pertama yang menyentuh wajahku. Mungkin dia tidak sengaja tapi sentuhan dipipinya masih membekas
Dari belakang kuikuti dia, dia bawah pohon kelapa, di hamparan pasir, dibawah naungan langit, bulan bintang yang bertamburan tubuh mereka saling berhimpitan,satu sama lain tak ada batas. Aku memandang tak berkedip.
Kemudian faizal menarik tangan nora mereka berdua berlarian dipantai bermain ombak, saling berkejaran bagai anak kecil bermain petak umpet...dan aku terus saja mengikuti kemanapun mereka pergi....
Tubuh nora berbaring, dan faizal mendekati, mendengarkan nafas nora yang kelelahan karena berlari...aku masih saja mengikuti, dan tidak saja kakinya terantuk bahan pohon dan tubuhku keseret ombak...tubuhku terguling terbawa ombak
"tolongg....", tangaku melambai terengah, beberapa remaja yang sedang memadu kasih terlihat ikut panik.
Faizal berlari kearahku, berenang mendekatiku, mengapai tubuhku, memeluk dengan tangan kekarnya membawaku kepantai.
Nora berteriak memanggil namaku dan menangis. Faizal mencoba menyadarkanku dengan tangannya ditepuk pipiku, ditekan perutku,ketika air keluar hanya sedikit demi sedikit saja, dipangutnya mulutku dengan mulutnya disedotnya air dari dalam mulutku. Nora kelihatan sangat syok. Faizal melakukan itu padaku
Mataku terbuka, Aku terbatuk dan bangun muntah muntah mengeluarkan air,masih kurasakan hangat dibibirku, ada kenyamanan yang luar biasa...
"alhamdulillah...", kata faizal lega
"kenapa kamu ada disini athifa"
'ayo kita pulang faizal...aku takut"
"kenapa kamu ada dipantai...harusnya kamu diwarung saja"
Tangisku semakin keras dan kencang
"ayo...kita pulang"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal akuntansi persediaan XI AK

Latihan soal myiob