Impian bahagia Part28
kusapukan peluh diwajahku, panas menyenggat dan gerah yang kurasakan. keluar masuk beberapa apotik membuatku dengkulku seperti lepas. telah kuaduk aduk isi tas mencari hapeku, tak kutemukan, seingatku tadi ada, apa ketinggalan drumah sakit? kalau seperti bagaimana saya mengabari ka genia maupun mas firman dimana posisi saya sekarang?
ku baca sekali lagi salinan resep yang kubawa " Pralax", menurut beberapa apoteker yang kutemui obat ini jarang ditemukan diapotik tapi bisa diganti obat lain yang sejenis yang mempunyai fungsi sama
"obat apa itu bu?'
"ini obat untuk mengencerkan feses bu?'
"feses??' tanyaku kaget
"iya bener??'
"kotoran begitu bun?' kuulangi lagi pertanyaanku untuk memastikan bahwa obat yang ka genia pesan untuk melancarkan feses..apakah ada hubungannya dengan penyakit yang ka genia derita? ka genia sakit kan peradangan kulit dan juga luka pada ginjal akibat penggunaan krim krim bermerkuri?'
'iya benar mba, pralax salah satu obat untuk melancarkan feses yang keras, bisa jadi kurang asupan vitamin, air "
kuanggukan kepala, yang membinggungkan bukan penjelasan apoteker namun mengapa ka genia menyuruh ku menebus obat untuk penyakit yang tidak begitu urgen"
"gimana mba, pralax susah ditemukan namun mba bisa ganti misalnya dengan mricolat enema yang dimasukan ke dubur, bisa pula pake vegeta, bisa laxadine, dulcolac dan sebagainya, banyak jenisnya.
" ya udah mba aku pesan microlat enema saja"
"oke kami siapkan ya mba"
aku keluar rumah sakit dengan lunglai jam sudah menunjukkan pukul 13.00 padahal aku belum sholat dhuhur belum pula membeli steak serta wall paper.
###
"aduhh maaf nak" seorang ibu ibu bertubuh subur menabrakku yang seketika membuat oleng tubuhku
dipegangnya tubuhku dan dibersihkan bajuku yang terciprat es tehnya
"maafin ibu nak" aku hanya mampu tersenyum dan kuanggukan kepala
"maaf ya nak cantik"
'iya gapapa bun"
'nak cantik sendirian" tanyanya
"iya bu, aku mau antri stick dulu'
'nak cantik duduk dulu aja, ibu telp anak ibu yang sedang antri, tuh lumayan hampir didepan" ibu menenggok seorang pemuda bertubuh atletis yang terlihat punggungnya sedang antri
'ga usah bu' kataku segan
' ayooo...duduk ah' didudukkannya aku setengah memaksa, dipejetnya handpond, ' nak cantik pesan apa saja'
'steack satu saja' kataku malu
'makan sini ya bareng ibu?'
'itu untuk kakak yang sedang menunggu di rumah sakit'
dertt...derttt...
'assalamu allaikum, ibu'
'waalaikum salam'
'nak pesanan tambah steack satu di bungkus, trus yang dipiring satu plus minuman ya'
' nak cantik mau minuman apa?'
'engga bu...saya steack satu saja dibungkus'
'alla...nak cantik kelihatan lelah..makan saja dulu'
'maaf ibu kaka saya menunggu'
krurukkkkjruuukkk....'tuh..kakaknya menunggu perutnya engga'
"ibu pesan apa lagi' kata suara disebrang
'es jus alpukat satu, sama nasi putih juga ya'
'oke'
'oke'
ku hela nafas, memang sih saya benar benar lapar dan haus tapi malu juga saya mau pertama bertemu dengan ibu
'nak cantik dari mana kelihatan lelah'
'dari apotik cari obat buat kaka'
'kakanya dirawat?'
'ga cuma rawat jalan'
'dirumah sakit mana?'
"rs xxxx'
"what jauh banget, lah kakanya tadi di tinggal'
'iya bu makanya saya ga enak banget'
'emang jauh jauh lain apotik beli obat apa?"
"Pralax"
"what pralaxx???' si ibu kaget, "beli pralax sampai sejauh ini?" ibunya mengelengkan kepala
'ibu...ini bantuin bawanya susah' ku dengar sebuah suara yang tidak asing ditelingaku. si ibu berdiri menerima nampan, aku ikut berdiri dan ku balikan badan.
serasa petir menyambar disiang hari, mengelegar diantara serpihan hati. kutatap wajahnya, netra kami saling bertemu dalam heningnya suara.
disana...disana..berdiri seorang pria yang selalu candanya aku tunggu..seorang pria yang rela tersenyum meski keletihan dan kesedihan berada dihatinya hanya ingin membuatku tersenyum.
atha...atha firdaus

###
kusetir mobil firman menuju rumah, firman sendiri masih dalam kondisi tertidur pulas. obat tidur sudah bekerja padanya..namun sayang sekali yang kubawa hanya obat tidur coba yang kubawa adalah obat perangsang,' ah...indahnya siang siang menikmati surga dunia', pikirku.
mobil memasukan halaman rumah, kepapah firman masuk kedalam rumah. rumah sepi bapak dan ibu keluar kota tadi pagi dan gita..haha...dia telah kukerjai.
kupapah firman, wangi aroma parfum dalam kemejanya menyirebok hidungku membuatku kembang kempis ...senderan kepalanya dibahuku membuat wajah kami saling bertemu, kunikmati setiap sentuhan kulit kami meskipun berat badannya cukup berat, pernikahan telah membuat perutnya menjadi sedikit membuncit dibanding awal pertemuan dulu.
kupapah dia memasuki kamarku, bukan memasukan kamar mereka, Gita dan Firman. kubaringkan tubuhnya dan tubuhku terhuyung berada di atasnya, kupandang wajah tampangnya, hidung bangirnya dan meraj bibirnya,"tampan' batinku dan aku merasakan menyesal dengan meninggalkan lelaki tampan pemilik saham terbesar perusahaan diperancis demi ambisiku menjadi pramugari. menyesal menukar kebahagiaan yang harusnya kudapatkan dengan penderitaan. Impianku menjadi seorang pramugari yang terbang bahagia diatas awan menjadi sebuah nestapa.
kuangkat tubuhku dari tubuhnya. misiku belum usai... ku aduk tas mencari hapeku, hape Gita masih berada disana. aku tersenyum menang..."dengan ini..akan aku rebut kembali milikku Gita'
"maafkan aku...engkau bisa mencari seseorang lain diluar sana, sedang aku? harapanku hanya pada firman.
ku lucuti seluruh pakaian firman, sobekan roti pada perut firman menguggah nuraniku untuk berbuat lebih....'aku kan bisa diatas' hahah...kumainkan dulu barang unik milik firman'...ah..aku merindukan hal itu' kusudahi, misiku lebih penting...
kulucuti pula pakaianku.
aku berdiri dan kunyalakan ponsel gita...kuposisikan pada video.. aku reka seakan firman yang memulai duluan dengan posisi membelakangi kamera...seakan akan aku meolak apa yang firman inginkan...dan akhirnya kita terlarut demi kata cinta dalam balutan selimut.... aku tersenyum, dan beranjak turun dari ranjang secara sembunyi sembunyi biar tidak terlihat kamera. kuambil kamera perfek.... kupakai bajuku kembali ke ruang komputer dan ku edit sdikit dengan kata kata firman yang telah aku rekam sebelumnya saat kita bertemu menjelang pernikahan
"nice...' seruku, kelihatan natural kalau firman yang memulai karena rasa cinta yang dulu masih ada...ku kopi hasil editan, kumatikan hape Gita dan aku keluar menaruh hape dikamar gita
"ye..ye..ye...'riangku, ku buka pintu kamarku membuka kembali bajuku dan masuk kedalam selimut bersama firman yang masih tertidur pulas
kukecup keningnya bibirnya, ' sabar genia...sebentar lagi ini semua akan menjadi milikmu. tubuhnya. hartanya. kasih sayangnya. semua menjadi milikmu seseorang'
kudekatkan tubuhku ketubuhnya, ku belokkan tubuhnya kuraih tangannya mendekat tubuhnya.
'nice dream....'
Haha,,,sabar mak mak baper
Cukup sekian dulu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal akuntansi persediaan XI AK

Latihan soal myiob