Impan bahagia bab24-27
Impian bahagia__Part24
Ka genia berhasil ditemukan
Ka genia berhasil ditemukan
"tidak tidak...untuk apa pisau itu?' aku sungguh sangat ketakutan ketika pisau yang digunakan untuk menyakitiku tadi malam diacungkan kearahku.
"aku cuma mau makan apel, apel dengan selai darahmu mungkin sangat enak" kata managerku sambil mengupas sebuah pohon apel.
"tolong jangan lukai aku..jangan..."
"hmett..kamu tambah mempesona kalau ketakutan seperti ini, aku menjadi pingin lagi setelah semalam kita lakukan tiga kali"
"jangan...plis jika kamu mau lakukan itu dengan cinta'
"cinta...p*lac*r macam kamu mengenal cinta?'
"tolong jangan..."
"kunikmati apel ini dulu..kupotong baru kupotong punyamu "
kudekap buah dadaku erat. sangat takut...aku mundur kebelakang..kuraih pintu dan ku gedor barangakali ada orang mendengar.
'heihh..udah ga sabar??" dia raih tubuhku. diseret ketempat tidur dan dibuang ketempat tidur
'sudah kukatakan nanti dulu, nafsu amat"
"jangan...jangan...jangan" teriakku.
di talinya kembali telentang ditempat tidur dan disumpal mulutku
"aku cuma mau makan apel, apel dengan selai darahmu mungkin sangat enak" kata managerku sambil mengupas sebuah pohon apel.
"tolong jangan lukai aku..jangan..."
"hmett..kamu tambah mempesona kalau ketakutan seperti ini, aku menjadi pingin lagi setelah semalam kita lakukan tiga kali"
"jangan...plis jika kamu mau lakukan itu dengan cinta'
"cinta...p*lac*r macam kamu mengenal cinta?'
"tolong jangan..."
"kunikmati apel ini dulu..kupotong baru kupotong punyamu "
kudekap buah dadaku erat. sangat takut...aku mundur kebelakang..kuraih pintu dan ku gedor barangakali ada orang mendengar.
'heihh..udah ga sabar??" dia raih tubuhku. diseret ketempat tidur dan dibuang ketempat tidur
'sudah kukatakan nanti dulu, nafsu amat"
"jangan...jangan...jangan" teriakku.
di talinya kembali telentang ditempat tidur dan disumpal mulutku
dia potong apel lalu...lalu kembali pisau diarahkan tubuhku..
"tenang nanti akan aku lepaskan kamu setelah aku bosan dengan darahmu"
pisau mengarah ke pahaku
"hemtt..disini empuk dan hangat, dirabanya pahaku dengan penuh nasu
"ah..ah....ah...' aku tertahan..sakit yang luar biasa
didekatkannya potongan apple seperti mencocol sambel dengan buah
"lezat..."
ah...ah...ah...getah apel begitu luar biasa membuat perih
###
daniel yang telah ditelepon daniel melaju dibelakang mobil polisi menyusuri jalan jalan diperancis.
polisi telah menemukan jejak ka genia mellalui handpond ka genia setelah dicocokan persis dengan datanya.
"tenang nanti akan aku lepaskan kamu setelah aku bosan dengan darahmu"
pisau mengarah ke pahaku
"hemtt..disini empuk dan hangat, dirabanya pahaku dengan penuh nasu
"ah..ah....ah...' aku tertahan..sakit yang luar biasa
didekatkannya potongan apple seperti mencocol sambel dengan buah
"lezat..."
ah...ah...ah...getah apel begitu luar biasa membuat perih
###
daniel yang telah ditelepon daniel melaju dibelakang mobil polisi menyusuri jalan jalan diperancis.
polisi telah menemukan jejak ka genia mellalui handpond ka genia setelah dicocokan persis dengan datanya.
Cara inilah yang tak terhindarkan oleh pengguna ponsel, meskipun GPS nonaktif, tidak ada kartu SIM, ataupun saat ponsel telah dilakukan reset pabrik, Google masih bisa melacak lokasimu. Alhasil Google sebagai perusahaan di balik sistem Android ini dapat membuntuti penggunanya di manapun berada.
kemarin polisi sebenarnya telah menemukan tapi masih ragu menginggat handpon dalam keadaan mati dan berada dalam wilayah mall namun setelah tadi malam hape ka genia aktif lagi untuk beberapa saat akhirnya polisi yakin akan keberadaan terakhir hape itu.
kemarin polisi sebenarnya telah menemukan tapi masih ragu menginggat handpon dalam keadaan mati dan berada dalam wilayah mall namun setelah tadi malam hape ka genia aktif lagi untuk beberapa saat akhirnya polisi yakin akan keberadaan terakhir hape itu.
mobil melaju ke perancis wilayah timur provinsi Alsace disebuah daerah pegunungan. memasuki desa Stras bourg, desa dengan panorama yang sangat menawan. half timbered town houses (mouision a colombages), salah satu gaya rumah tradisional khas eropa, dengan gaya arsitektur bangunannya unik dan cantik, kebayakan rumah rumah dihiasi dengan bunga berwarna warni yang membuatnya menawan dan romantis. jalan menuju desa dikelilingi kanal janal yang bersih dan indah.
'daerah yang sangat indah " katamu
"benar desa ini memang sangat indah"
"apa namanya?'
"desa Stras boug"
"sangat cocok untuk bulan madu " seru mas firman
kupelototkan muka"dasar otak mesum" bisa bisa dalam situasi genting masih bercanda
"mesum sama istri sendiri ga papa kan?'
kucubit pinggangnya dan kulirik daniel yang senyum simpul tapi pura pura ga lihat. "ga usah pura pura daniel" kata mas firman
"makanya cari kekasih halal, dia akan menemanimu sampai kesurga" daniel hanya manggut manggut
ihh...apaan mas firman ini. mukaku merah padam
####
'daerah yang sangat indah " katamu
"benar desa ini memang sangat indah"
"apa namanya?'
"desa Stras boug"
"sangat cocok untuk bulan madu " seru mas firman
kupelototkan muka"dasar otak mesum" bisa bisa dalam situasi genting masih bercanda
"mesum sama istri sendiri ga papa kan?'
kucubit pinggangnya dan kulirik daniel yang senyum simpul tapi pura pura ga lihat. "ga usah pura pura daniel" kata mas firman
"makanya cari kekasih halal, dia akan menemanimu sampai kesurga" daniel hanya manggut manggut
ihh...apaan mas firman ini. mukaku merah padam
####
didepan sebuah rumah yang telah dikepul polisi mobil dihentikan,
"ser, you can wait on the tree" kami menganggukkan badan..pandangan diarahkan pada pintu rumah yang sebentar lagi akan dibuka paksa oleh polisi.
brak..brak..brak.. pintu berhasil dibongkar.. polisi masuk kedalam rumah..sasaran selanjutnya ke dalam kekamar
"ser,lets come closer" (tuan silahkan mendekat) kami mendekat ikut masuk kedalam rumah. petugas siap membobol pintu kamar yang diyakini adalah kamar persembunyian. kudengan suara rintis dan tangis tertahan dan suara ngos ngos seperti orang yang kelelahan.
"bruk bruk...brukk.. pintu terbuka" kututup mukaku. seseorang dalam keadaan telanjang bulat sedang berada diatas tubuh seseorang samar kulihat karena pandangan tertutup polisi yang merangsek kedalam kamar.
'do not move..."
"do not move.." kata pollisi mengacungkan senjata. dan pria itu diringkus. aku masuk ke kamar...kulihat seorang wanita telentang dengan tubuh terikat luka disekujur tubuhnya..
kututup mukaku..mas firman dan daniel mendekat..diambilnya baju dan dilempar ke tubuh wanita itu..dilepaskannya bekap dimulutnya..
"gita...gita...gita...'suaranya. ku coba membuka mata dan netra kami bertemu saling pandang dan tubuhku menyeruak ke atas ranjang. kupeluk tubuh hancur itu dengan air mata yang menganak.
mas firman dan daniel membuka semua ikatan dikaki dan tangan.
"pakaikan dulu bajunya"...katanya padaku
kulepas pelukanku dan kulihat mas firman menemui polisi. dengan derai air mata kupakaikan baju ka genia
"ka genia mengapa nasibmu seperti ini"
" ka genia mengapa bisa hancur seperti ini"
"Ya allah mengapa begitu berat"
kami berpelukan untuk melepas segala penat dalam hati.
###
"ser, you can wait on the tree" kami menganggukkan badan..pandangan diarahkan pada pintu rumah yang sebentar lagi akan dibuka paksa oleh polisi.
brak..brak..brak.. pintu berhasil dibongkar.. polisi masuk kedalam rumah..sasaran selanjutnya ke dalam kekamar
"ser,lets come closer" (tuan silahkan mendekat) kami mendekat ikut masuk kedalam rumah. petugas siap membobol pintu kamar yang diyakini adalah kamar persembunyian. kudengan suara rintis dan tangis tertahan dan suara ngos ngos seperti orang yang kelelahan.
"bruk bruk...brukk.. pintu terbuka" kututup mukaku. seseorang dalam keadaan telanjang bulat sedang berada diatas tubuh seseorang samar kulihat karena pandangan tertutup polisi yang merangsek kedalam kamar.
'do not move..."
"do not move.." kata pollisi mengacungkan senjata. dan pria itu diringkus. aku masuk ke kamar...kulihat seorang wanita telentang dengan tubuh terikat luka disekujur tubuhnya..
kututup mukaku..mas firman dan daniel mendekat..diambilnya baju dan dilempar ke tubuh wanita itu..dilepaskannya bekap dimulutnya..
"gita...gita...gita...'suaranya. ku coba membuka mata dan netra kami bertemu saling pandang dan tubuhku menyeruak ke atas ranjang. kupeluk tubuh hancur itu dengan air mata yang menganak.
mas firman dan daniel membuka semua ikatan dikaki dan tangan.
"pakaikan dulu bajunya"...katanya padaku
kulepas pelukanku dan kulihat mas firman menemui polisi. dengan derai air mata kupakaikan baju ka genia
"ka genia mengapa nasibmu seperti ini"
" ka genia mengapa bisa hancur seperti ini"
"Ya allah mengapa begitu berat"
kami berpelukan untuk melepas segala penat dalam hati.
###
Impian bahagia__Part 25
Kupelu tubuh ka genia, serasa tidak akan ada perpisahanlagi.
" sudah sayang..ayo kita bawa kerumah sakit' kata mas firman mendekat. kuanggukkan kepala dan tubuh ka genia di bopong petugas kepolisian. 'ayoo daniel cepat'
begitu banyak yang keluar dari tubuh ka genia, wajah hancur dengan lelelan darah kering, kaki yang rudah begitu rusaj dan paha bekas sayatan.
mobil berjalan dengan cepat.
masuk ke sebuah rumah sakit dan ka genia masuk ke Emergency room. diluar aku menunggu dengan air mata berderai. didekapnya kepalaku dalam dada bidang mas firman yang menghembuskan nafas lega.
##
hari ketiga ka genia dirumah sakit namun mash butuh perawatan, dia masih pinsan menunggu sadar. luka lebamnya menjadi luka bernanah yang memerlukan perawatan insentif, wajahnya juga semakin membengkak, hal ini berkaitan ber prosesnya merkuri dalam tubuh yang beberapa hari ini tidak dioleskan ke dalam tubuh. kutunggui tubuh itu yang masih dalam keadaan pinsan. pagi malam kuhabiskan dirumah sakit. dan firman selalu menemani, keluar hanya urusan kantor selebihnya dihabiskan dirumah sakit menemani aku. iba dan bapak sudah kukabari rencananya kalau tubuh ka genia semakin membaik kita akan segera pulang ke indonesi kerumah bapak dan ibu.
" kaka..cepat sadar ya..' kataku lirih setelah kubacakan yasin
kuelus wajah yang tadinya mulus, bahkan lebih mulus dari pipiku. "ah..kaka..kenapa nasibmu seperti ini, mengapa impian terbesarmu malah menjadikanmu menderita.
"ah..kaka..bagaimana akan kubalas jasamu. ataukan aku termasuk tertawa diatas penderitaanmu? seharusnya kaka yang menikmati hidup dengan mas firman" kuhirup nafas .
astagfirulloh... sekali lagi aku tidak boleh protes pada suratan takdir.
tangan itu...tangan..itu mulai bergerak
"subhanallah..ka genia...ka genia...'
tubuh itu sedikit demi sedikit bergerak, matanya mulai membuka
'dokter..dokter' dokter datang memeriksa
'ok miss... miss genia already aware (sudah sadar)" kuhela nafas, laa illaha illawah..sebutku berdzikir
"its okay" lanjutnya dan meninggalkan kami
subhanallah ommo kuntum minadholimin...
la illa ha illa anta...
kutelp mas firman mengabari tentang kesadaran ka genia
" sudah sayang..ayo kita bawa kerumah sakit' kata mas firman mendekat. kuanggukkan kepala dan tubuh ka genia di bopong petugas kepolisian. 'ayoo daniel cepat'
begitu banyak yang keluar dari tubuh ka genia, wajah hancur dengan lelelan darah kering, kaki yang rudah begitu rusaj dan paha bekas sayatan.
mobil berjalan dengan cepat.
masuk ke sebuah rumah sakit dan ka genia masuk ke Emergency room. diluar aku menunggu dengan air mata berderai. didekapnya kepalaku dalam dada bidang mas firman yang menghembuskan nafas lega.
##
hari ketiga ka genia dirumah sakit namun mash butuh perawatan, dia masih pinsan menunggu sadar. luka lebamnya menjadi luka bernanah yang memerlukan perawatan insentif, wajahnya juga semakin membengkak, hal ini berkaitan ber prosesnya merkuri dalam tubuh yang beberapa hari ini tidak dioleskan ke dalam tubuh. kutunggui tubuh itu yang masih dalam keadaan pinsan. pagi malam kuhabiskan dirumah sakit. dan firman selalu menemani, keluar hanya urusan kantor selebihnya dihabiskan dirumah sakit menemani aku. iba dan bapak sudah kukabari rencananya kalau tubuh ka genia semakin membaik kita akan segera pulang ke indonesi kerumah bapak dan ibu.
" kaka..cepat sadar ya..' kataku lirih setelah kubacakan yasin
kuelus wajah yang tadinya mulus, bahkan lebih mulus dari pipiku. "ah..kaka..kenapa nasibmu seperti ini, mengapa impian terbesarmu malah menjadikanmu menderita.
"ah..kaka..bagaimana akan kubalas jasamu. ataukan aku termasuk tertawa diatas penderitaanmu? seharusnya kaka yang menikmati hidup dengan mas firman" kuhirup nafas .
astagfirulloh... sekali lagi aku tidak boleh protes pada suratan takdir.
tangan itu...tangan..itu mulai bergerak
"subhanallah..ka genia...ka genia...'
tubuh itu sedikit demi sedikit bergerak, matanya mulai membuka
'dokter..dokter' dokter datang memeriksa
'ok miss... miss genia already aware (sudah sadar)" kuhela nafas, laa illaha illawah..sebutku berdzikir
"its okay" lanjutnya dan meninggalkan kami
subhanallah ommo kuntum minadholimin...
la illa ha illa anta...
kutelp mas firman mengabari tentang kesadaran ka genia
mata itu membuka, mengerjap...
'ini dimana?' serunya
"ka genia..ka genia...ini gita"
'tidak...tidak ...tidak...' serunya
"ka genia..ini gita"
jangan sakiti aku jangan sakiti aku....'
'astagfirulloh ka genia sadarlah' tangisku
'gita...gita...gita...'panggilnya
'ka genia ini aku... 'tangisku
'alu dimana?'
'ka genia dirumah sakit
'ini dimana?' serunya
"ka genia..ka genia...ini gita"
'tidak...tidak ...tidak...' serunya
"ka genia..ini gita"
jangan sakiti aku jangan sakiti aku....'
'astagfirulloh ka genia sadarlah' tangisku
'gita...gita...gita...'panggilnya
'ka genia ini aku... 'tangisku
'alu dimana?'
'ka genia dirumah sakit
Impian bahagia---Part 25
"kaka aman sekarang"
Dia menghela nafas lega.
"mana ibu..mana bapa"
"ini perancis kaka...mereka di indonesia"
"aku rindu mereka, aku ingin minta maaf"
Isak ka genia,"bapak ibu maafin aku"
"assalamu allaikum"mas firman muncul
"waalaikum slm"jawabku.
"mengapa kau ada disini..."
"ini mas firman ka"
"aku malu..aku malu..."kata ka genia
"ka genia apa kabar?" kata mas firman
"keluar kau...aku malu"usir ka genia
"ka genia...udah mrnding"
"maafin aku yang meninggalkanmu saat pernikahan kita"
"udah ka lupakan masa lalu"
"aku malu menemui orang dengan wajah rusak" kata ka genia dengan terisak
"udah ya ka.. Kaka ntar sembuh ya"
"kaka sehat sehat biar bisa segera pulang ke indonesia".kata mas firman
"bapak ibu aku kangen" kata ka genia
"kaka banyakin istirahat ya"
"mengapa kamu dan gita bisa bersama?"
"maafin aku ka...maafin aku..."kataku
"aku dan gita telah menikah"
"menikah??" ka genia terkejut
"maafin aku ka" kataku
"gita berkorban mengantikanmu"
Ka genia pun melonggo
Aku dan gita telah resmi menikah.
"oh...."
"ka genia istirahat ya...sayang ayo makan dulu" diraihnya tubuhku ke kursi. "ini aku bawakan sanwich kesukaanmu"
"aku g lapar..." kataku
"makan...aku suapin ya..." mas firman menyuapiku, nencandaiku, sesskali menyiumku, membuat aku merona.
Dia menghela nafas lega.
"mana ibu..mana bapa"
"ini perancis kaka...mereka di indonesia"
"aku rindu mereka, aku ingin minta maaf"
Isak ka genia,"bapak ibu maafin aku"
"assalamu allaikum"mas firman muncul
"waalaikum slm"jawabku.
"mengapa kau ada disini..."
"ini mas firman ka"
"aku malu..aku malu..."kata ka genia
"ka genia apa kabar?" kata mas firman
"keluar kau...aku malu"usir ka genia
"ka genia...udah mrnding"
"maafin aku yang meninggalkanmu saat pernikahan kita"
"udah ka lupakan masa lalu"
"aku malu menemui orang dengan wajah rusak" kata ka genia dengan terisak
"udah ya ka.. Kaka ntar sembuh ya"
"kaka sehat sehat biar bisa segera pulang ke indonesia".kata mas firman
"bapak ibu aku kangen" kata ka genia
"kaka banyakin istirahat ya"
"mengapa kamu dan gita bisa bersama?"
"maafin aku ka...maafin aku..."kataku
"aku dan gita telah menikah"
"menikah??" ka genia terkejut
"maafin aku ka" kataku
"gita berkorban mengantikanmu"
Ka genia pun melonggo
Aku dan gita telah resmi menikah.
"oh...."
"ka genia istirahat ya...sayang ayo makan dulu" diraihnya tubuhku ke kursi. "ini aku bawakan sanwich kesukaanmu"
"aku g lapar..." kataku
"makan...aku suapin ya..." mas firman menyuapiku, nencandaiku, sesskali menyiumku, membuat aku merona.
Dan disana ada seseorang yang memandang dengan tatapan penuh selidik
###
"assalamu allaiku" kudengar suara dipintu, ah..itu suara mas firman ,calon suamiku dulu dan sekarang telah menjadi suami adikku gita. Gita sekarang sedang dikamar mandi setelah tadi memandikan aku.
Aku malu..sangat malu bertemu mas firman. Aku malu dengan tubuhku, diriku dan wajahku sekarang.
Kututup mataku, mas firman masuk dengan membawa bungkusan, "gita...gita. ah..sayangku lagi mandi" ujarnya. Sayangku? Kutelan sativaku, ada yang sakit didada ini. Harusnya aku. Aku.
Mas firman menghampiriku "ka genia..ka genia...istirahat ya..." ujarnya tapi mataku terus saja kupejamkan.
Tak mungkin aku berbicara langsung dengan mas firman
"assalamu allaiku" kudengar suara dipintu, ah..itu suara mas firman ,calon suamiku dulu dan sekarang telah menjadi suami adikku gita. Gita sekarang sedang dikamar mandi setelah tadi memandikan aku.
Aku malu..sangat malu bertemu mas firman. Aku malu dengan tubuhku, diriku dan wajahku sekarang.
Kututup mataku, mas firman masuk dengan membawa bungkusan, "gita...gita. ah..sayangku lagi mandi" ujarnya. Sayangku? Kutelan sativaku, ada yang sakit didada ini. Harusnya aku. Aku.
Mas firman menghampiriku "ka genia..ka genia...istirahat ya..." ujarnya tapi mataku terus saja kupejamkan.
Tak mungkin aku berbicara langsung dengan mas firman
Impian bahagia---Part 25
"kaka aman sekarang"
Dia menghela nafas lega.
"mana ibu..mana bapa"
"ini perancis kaka...mereka di indonesia"
"aku rindu mereka, aku ingin minta maaf"
Isak ka genia,"bapak ibu maafin aku"
"assalamu allaikum"mas firman muncul
"waalaikum slm"jawabku.
"mengapa kau ada disini..."
"ini mas firman ka"
"aku malu..aku malu..."kata ka genia
"ka genia apa kabar?" kata mas firman
"keluar kau...aku malu"usir ka genia
"ka genia...udah mrnding"
"maafin aku yang meninggalkanmu saat pernikahan kita"
"udah ka lupakan masa lalu"
"aku malu menemui orang dengan wajah rusak" kata ka genia dengan terisak
"udah ya ka.. Kaka ntar sembuh ya"
"kaka sehat sehat biar bisa segera pulang ke indonesia".kata mas firman
"bapak ibu aku kangen" kata ka genia
"kaka banyakin istirahat ya"
"mengapa kamu dan gita bisa bersama?"
"maafin aku ka...maafin aku..."kataku
"aku dan gita telah menikah"
"menikah??" ka genia terkejut
"maafin aku ka" kataku
"gita berkorban mengantikanmu"
Ka genia pun melonggo
Aku dan gita telah resmi menikah.
"oh...."
"ka genia istirahat ya...sayang ayo makan dulu" diraihnya tubuhku ke kursi. "ini aku bawakan sanwich kesukaanmu"
"aku g lapar..." kataku
"makan...aku suapin ya..." mas firman menyuapiku, nencandaiku, sesskali menyiumku, membuat aku merona.
Dia menghela nafas lega.
"mana ibu..mana bapa"
"ini perancis kaka...mereka di indonesia"
"aku rindu mereka, aku ingin minta maaf"
Isak ka genia,"bapak ibu maafin aku"
"assalamu allaikum"mas firman muncul
"waalaikum slm"jawabku.
"mengapa kau ada disini..."
"ini mas firman ka"
"aku malu..aku malu..."kata ka genia
"ka genia apa kabar?" kata mas firman
"keluar kau...aku malu"usir ka genia
"ka genia...udah mrnding"
"maafin aku yang meninggalkanmu saat pernikahan kita"
"udah ka lupakan masa lalu"
"aku malu menemui orang dengan wajah rusak" kata ka genia dengan terisak
"udah ya ka.. Kaka ntar sembuh ya"
"kaka sehat sehat biar bisa segera pulang ke indonesia".kata mas firman
"bapak ibu aku kangen" kata ka genia
"kaka banyakin istirahat ya"
"mengapa kamu dan gita bisa bersama?"
"maafin aku ka...maafin aku..."kataku
"aku dan gita telah menikah"
"menikah??" ka genia terkejut
"maafin aku ka" kataku
"gita berkorban mengantikanmu"
Ka genia pun melonggo
Aku dan gita telah resmi menikah.
"oh...."
"ka genia istirahat ya...sayang ayo makan dulu" diraihnya tubuhku ke kursi. "ini aku bawakan sanwich kesukaanmu"
"aku g lapar..." kataku
"makan...aku suapin ya..." mas firman menyuapiku, nencandaiku, sesskali menyiumku, membuat aku merona.
Dan disana ada seseorang yang memandang dengan tatapan penuh selidik
###
"assalamu allaiku" kudengar suara dipintu, ah..itu suara mas firman ,calon suamiku dulu dan sekarang telah menjadi suami adikku gita. Gita sekarang sedang dikamar mandi setelah tadi memandikan aku.
Aku malu..sangat malu bertemu mas firman. Aku malu dengan tubuhku, diriku dan wajahku sekarang.
Kututup mataku, mas firman masuk dengan membawa bungkusan, "gita...gita. ah..sayangku lagi mandi" ujarnya. Sayangku? Kutelan sativaku, ada yang sakit didada ini. Harusnya aku. Aku.
Mas firman menghampiriku "ka genia..ka genia...istirahat ya..." ujarnya tapi mataku terus saja kupejamkan.
Tak mungkin aku berbicara langsung dengan mas firman
"assalamu allaiku" kudengar suara dipintu, ah..itu suara mas firman ,calon suamiku dulu dan sekarang telah menjadi suami adikku gita. Gita sekarang sedang dikamar mandi setelah tadi memandikan aku.
Aku malu..sangat malu bertemu mas firman. Aku malu dengan tubuhku, diriku dan wajahku sekarang.
Kututup mataku, mas firman masuk dengan membawa bungkusan, "gita...gita. ah..sayangku lagi mandi" ujarnya. Sayangku? Kutelan sativaku, ada yang sakit didada ini. Harusnya aku. Aku.
Mas firman menghampiriku "ka genia..ka genia...istirahat ya..." ujarnya tapi mataku terus saja kupejamkan.
Tak mungkin aku berbicara langsung dengan mas firman
Impian bahagia ---Part 25
The end
The end
Kulihat dalan picingan mataku mas firman duduk dikursi, dia telah memberesi sisa sampah makanan gita, memberesi pakaiab kotor. Ahh. Wajah teduh itu, wajah yang bercahaya, dia seorang pemegang saham terbesar diperusahaan bonafid tapi masih mau mengurusi hal sepele. Pasti dia pun akan memperlakukan gita dengan penuh kasih sayang. Ahh. Beruntunglah kita mendapatkan mas fiman. Mendapatkan inpian bahagiannya yang seharusnya milikku
"sayang. Udahan mandinya. ." kata mas firman.
" lama amat....kebelet nih..." maa firman bangun membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak terkunci dan langsung ngeluyur masuk tanpa ba bi bu
" ah...ah..ah..." teriak gita
"yah..kan aku basah..."
"mas firman......" teriak gita
"ha..ha.."mas firman tertawa didalam
"keluar..keluar .."kata gita..tapi suara itu langsung tertelan. Kutengguk sativaku. Hatiku makim sakit.
"sayang. Udahan mandinya. ." kata mas firman.
" lama amat....kebelet nih..." maa firman bangun membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak terkunci dan langsung ngeluyur masuk tanpa ba bi bu
" ah...ah..ah..." teriak gita
"yah..kan aku basah..."
"mas firman......" teriak gita
"ha..ha.."mas firman tertawa didalam
"keluar..keluar .."kata gita..tapi suara itu langsung tertelan. Kutengguk sativaku. Hatiku makim sakit.
Dikamar mandi mereka sedang bersama.
Impian bahagiaku terbang memang sudah terlaksana namun...semua tak seindah yang kubayangkan. Semua sudah tercurah untuk gita, suami tampan kaya baik hati semua telah gita rasakan.
Dan aku..hanya sendiri dengan tubuh hancur. Air mata itu menetes
Dan aku..hanya sendiri dengan tubuh hancur. Air mata itu menetes
---end---
Impian bahagia--Part26
Kondisi ka genia telah lumayan membaik dan kami putuskan untuk pulang ke indonesia. Pesawat yang kami gunakan untuk penerbangan telah mendarat dibandara Soekarno Hatta. Ka genia kami dorong dengan kursi roda. Luka diwajahnya telah hampir mengering namun luka dalam akibat terlalu ketergantungan terhadap vitamin membuat tubuhnya lemah.
Mas firman mendorong kursi roda dan aku melangkah dsampingnya. Ke baggage claim mengambil barang dan bergegas keruang tunggu, disana ada bapa dan ibu menanti setelah kuceritakan hal ditemukannya ka genia.
Mereka menyambut kami terluapan bahagia dan kesedihan yang tercampur secara bersamaan. Bahagia karena dapat kembali berkumpul dan sedih karena kondisi ka genia. Kami pun tak kuasa meneteskan air mata sembari berpelukan.
"ayo bapa ibu kita pulang, kita lanjutkan kangen kangenan dirumah" kataku
"kamu juga mau kerumah, ndo? Ga pulang ke surabaya?"
"iya ibu saya dan mas firman sepakat ke kampung dulu mengantarkan ka genia sekaligus kangen kangenan" dan mas firman memganggukkan kepala membenarkan.
Mas firman mendorong kursi roda dan aku melangkah dsampingnya. Ke baggage claim mengambil barang dan bergegas keruang tunggu, disana ada bapa dan ibu menanti setelah kuceritakan hal ditemukannya ka genia.
Mereka menyambut kami terluapan bahagia dan kesedihan yang tercampur secara bersamaan. Bahagia karena dapat kembali berkumpul dan sedih karena kondisi ka genia. Kami pun tak kuasa meneteskan air mata sembari berpelukan.
"ayo bapa ibu kita pulang, kita lanjutkan kangen kangenan dirumah" kataku
"kamu juga mau kerumah, ndo? Ga pulang ke surabaya?"
"iya ibu saya dan mas firman sepakat ke kampung dulu mengantarkan ka genia sekaligus kangen kangenan" dan mas firman memganggukkan kepala membenarkan.
###
Tiga hari sudah dikampung kami lalui dengan menghabiskan rasa kangen. Ka genia sudah mendingan dan menjalani pemeriksaan rutin di rumah sakit. Saat makan bersama saya dan mas firman mengutarakan pamitan mau ke surabaya
"bapa ibu saya hendak pamit mbawa gita kembali kesurabaya"ujar mas firman
"kalau itu sudah menjadi niat kalian, kami orangtua tidak bisa menghalangi
"git, kalau kamu pergi siapa yang akan anter periksa?"sela ka genia sedih karena selama ini aku dan mas firman yang mengantarkannya pergi periksa
"sama ibu" kata ibu
"aku maunya sama gita"
"iya sama ibu y"
"aku ga mau...aku sama gita"
"kaka, mas firman kan harus kerjs"
"ya udah aku juga ikut kalian ke surabaya"
"genia....biar ibu rawat kamu disinj y"
" ga mau ..aku mau ikut mereka"
"tapi mereka sudah berumah tangga"
"pokoknya aku ga mau...aku mau ikut gita" dan ka genia menangis merajuk, ku lirik pandanganku ke mas firman
"ya udah sayang sementara kita disini dulu"
"gimana kerjaan mas disurabaya"
"coba ntar aku bicarakan dengan partnerku.
Tiga hari sudah dikampung kami lalui dengan menghabiskan rasa kangen. Ka genia sudah mendingan dan menjalani pemeriksaan rutin di rumah sakit. Saat makan bersama saya dan mas firman mengutarakan pamitan mau ke surabaya
"bapa ibu saya hendak pamit mbawa gita kembali kesurabaya"ujar mas firman
"kalau itu sudah menjadi niat kalian, kami orangtua tidak bisa menghalangi
"git, kalau kamu pergi siapa yang akan anter periksa?"sela ka genia sedih karena selama ini aku dan mas firman yang mengantarkannya pergi periksa
"sama ibu" kata ibu
"aku maunya sama gita"
"iya sama ibu y"
"aku ga mau...aku sama gita"
"kaka, mas firman kan harus kerjs"
"ya udah aku juga ikut kalian ke surabaya"
"genia....biar ibu rawat kamu disinj y"
" ga mau ..aku mau ikut mereka"
"tapi mereka sudah berumah tangga"
"pokoknya aku ga mau...aku mau ikut gita" dan ka genia menangis merajuk, ku lirik pandanganku ke mas firman
"ya udah sayang sementara kita disini dulu"
"gimana kerjaan mas disurabaya"
"coba ntar aku bicarakan dengan partnerku.
###
Adzan shubuh berkumandang, ku gerakkan badan untuk menghilangkan rasa kantukku, tadi malam aku kurang tidur kayanya baru satu jam tertidur, tepatnya tadi malam ka genia membuat keributan dengan menangis. Tidak tahu semenjak kejadian penganiyaan itu dia merasa ketakutan dan harus selalu bersamaku. Herannya sama ibu tidak mau.Seperti tadi malam terpaksa ibu mengedor kamarku ketika tak mampu menenangkan ka geni
Adzan shubuh berkumandang, ku gerakkan badan untuk menghilangkan rasa kantukku, tadi malam aku kurang tidur kayanya baru satu jam tertidur, tepatnya tadi malam ka genia membuat keributan dengan menangis. Tidak tahu semenjak kejadian penganiyaan itu dia merasa ketakutan dan harus selalu bersamaku. Herannya sama ibu tidak mau.Seperti tadi malam terpaksa ibu mengedor kamarku ketika tak mampu menenangkan ka geni
"ada apa bu" kataku sembari membuka pintu
"genia...ndo...genia"
"kenapa ka genia"
"genia ngamuk"
aku dan mas segera mengikuti ibu kekamar genia, kubuka kamarnya yang berantakan, bantal sprei semua berserakan dibawah, aku mendekati ka genia dan menanyakan ada apa dengan dirinya
"kamu tidur disini ya git...temani aku"
Aku binggung, "kaka ....aku kan ada suami"
"aku takut...." katanya
"kaka disini aman ko"
"ga mau aku mau tidur sama kamu" rajuknya kaya anak kecil
"tidur sama ibu ya?" tawar ibu
"ga mau, aku maunya tidur sama gita"
"kaka...sama ibu y?" bujuknya
"udahlah kalau kamu ga mau mending aku mati, aku takut dan maunya tidur sama kamu titik"
Dan sekejab saja kami semua terdiam. Kuhampiri mas firman yang menekuk kepalanya
"mas....." kataku
"terserah kamu lah" mas firman berbalik kekamarnya
Kutenggokkan kepala dan disana sesunggih senyuman menyembul dibalik bibir ka genia.
"genia...ndo...genia"
"kenapa ka genia"
"genia ngamuk"
aku dan mas segera mengikuti ibu kekamar genia, kubuka kamarnya yang berantakan, bantal sprei semua berserakan dibawah, aku mendekati ka genia dan menanyakan ada apa dengan dirinya
"kamu tidur disini ya git...temani aku"
Aku binggung, "kaka ....aku kan ada suami"
"aku takut...." katanya
"kaka disini aman ko"
"ga mau aku mau tidur sama kamu" rajuknya kaya anak kecil
"tidur sama ibu ya?" tawar ibu
"ga mau, aku maunya tidur sama gita"
"kaka...sama ibu y?" bujuknya
"udahlah kalau kamu ga mau mending aku mati, aku takut dan maunya tidur sama kamu titik"
Dan sekejab saja kami semua terdiam. Kuhampiri mas firman yang menekuk kepalanya
"mas....." kataku
"terserah kamu lah" mas firman berbalik kekamarnya
Kutenggokkan kepala dan disana sesunggih senyuman menyembul dibalik bibir ka genia.
"ibu biar aku menemani ka genia?"
Kuanggukan kepala
"bener ndo...suamimu gpp?"
"iya bu gpp..ibu tidur saja ya"
Ibu berbalik menuju kamar, ku kunci kamar ka genia dari dalam
Kuanggukan kepala
"bener ndo...suamimu gpp?"
"iya bu gpp..ibu tidur saja ya"
Ibu berbalik menuju kamar, ku kunci kamar ka genia dari dalam
"git, tolong beresi dulu tempat tidurku ya: katanya sumringah, dan aku pun hanya mengangguk.
"mungkin ka genia masih trauma" batinku
###
Ternyata kejadian tadi malam tak berhenti sampe disitu, seperti pagi ini ketika semua sedang sarapan kutuangkan nasi kepiring suamiku
"jangan mengumbar kemesraan didepan umum" kata ka genia, dan akupun hanya mampu terdiam
"jangan sombong mentang mentang adiknya udah nikah, kakanya belum" tambahnya, kuhela nafasku sebentar mengontrol emosiku, untungnya mas firman tipe penyabar
"udah genia...wajar gita melayani suaminya"
"ya..jangan didepanku lah..." elaknya
"trus maumu gimana?"
"biasa aj gitu jangan berbuat mesra didepanku"
"genia jangan bilang kamu iri ya"
"iri?? Ga level iri lah" ku hela nafas
"harusnya mereka menghormatiku"
"hormat yang seperti apa? Kamu yang harusnya berterimakasih pada firman pada gita yang telah menolongmu. Bisa bisa kamu mati kalau tidak ditemukan mereka" tambah ibu. Apakah karena kejadian penganiyaan diperancis tah mengubah ka genia berperangai seperti ini
"kamu yang sabar ya ndo"kata ibu mengarah padaku
"oh...iya..gita antarkan aku periksa kerumah sakit ya" katanya lagi
Kuanggukan kepala
"biar aku antar sekalian ke kantor " kata mas firman
Ternyata kejadian tadi malam tak berhenti sampe disitu, seperti pagi ini ketika semua sedang sarapan kutuangkan nasi kepiring suamiku
"jangan mengumbar kemesraan didepan umum" kata ka genia, dan akupun hanya mampu terdiam
"jangan sombong mentang mentang adiknya udah nikah, kakanya belum" tambahnya, kuhela nafasku sebentar mengontrol emosiku, untungnya mas firman tipe penyabar
"udah genia...wajar gita melayani suaminya"
"ya..jangan didepanku lah..." elaknya
"trus maumu gimana?"
"biasa aj gitu jangan berbuat mesra didepanku"
"genia jangan bilang kamu iri ya"
"iri?? Ga level iri lah" ku hela nafas
"harusnya mereka menghormatiku"
"hormat yang seperti apa? Kamu yang harusnya berterimakasih pada firman pada gita yang telah menolongmu. Bisa bisa kamu mati kalau tidak ditemukan mereka" tambah ibu. Apakah karena kejadian penganiyaan diperancis tah mengubah ka genia berperangai seperti ini
"kamu yang sabar ya ndo"kata ibu mengarah padaku
"oh...iya..gita antarkan aku periksa kerumah sakit ya" katanya lagi
Kuanggukan kepala
"biar aku antar sekalian ke kantor " kata mas firman
###
Mas firman membukakan pintu mobil depan untukku
"git, kamu dibelakang ya?" kata ka genia langsung masuk mobil, aku terkejut dan mas firman pun demikian
" kenapa ka?"
"aku mau lihat pemandangan"
Aku mengeryit,
"kaka dibelakang ya..gita biar didepan" kata mas firman
"alla...kalian ngomong aja mau pamer kemesraan lagi didepanku. Kalau g mau nganter aku its ok..."
"bukan gitu ka..."
"udahlah mas aku dibelakang" putusku
Hmtt...akhirnya mas firman pasrah
" masa sama kaka sendiri kamu cemburu?"
Mas firman membukakan pintu mobil depan untukku
"git, kamu dibelakang ya?" kata ka genia langsung masuk mobil, aku terkejut dan mas firman pun demikian
" kenapa ka?"
"aku mau lihat pemandangan"
Aku mengeryit,
"kaka dibelakang ya..gita biar didepan" kata mas firman
"alla...kalian ngomong aja mau pamer kemesraan lagi didepanku. Kalau g mau nganter aku its ok..."
"bukan gitu ka..."
"udahlah mas aku dibelakang" putusku
Hmtt...akhirnya mas firman pasrah
" masa sama kaka sendiri kamu cemburu?"
Impian bahagia -Part 27
Angin semilir menerpa ku, sejuknya semilir menyegarkan tubuhku. Aku menginggat lagi perjalana hidup yang begitu singkat, tentang pernikahanku dengan mas firman yang begitu spontan, rasa kasih sayang yang tubuh sejalan dengan kebersamaan..dan tentang Atha...ah...atha..kurasakan ada sesuatu yang berdesir dalam ruang hatiku. Rasa sedikit sakit yang belum menemukan jawabnya, seandainya aku bertemu Atha, seandainya aku menatap wajahnya, ah...hanya seandanya...kutarik nafas berlahan untuk sedikit melegakan.
Atha sedang berlayar, ini juga belum dua tahun, kemungkinan untuk bertemu sangatlah tipis, ku tenangkan jiwaku. Akupun jarang dikampung, hidupku kelak dsurabaya..atha adalah sebuah masa lalu yang mau tidak mau harus aku kubur sedalam dalamnya
Kugoyangkan kaki, mengurangi rasa lelah, kulirik ruang periksa dokter, ka genia masih disana menjalani pemeriksaan rutin. Barusan aku ditolaknya masuk ruangan,"kamu nunggu diluar saja" katanya
"kalau kaka butuh sesuatu bagaimana?"
"kamu kan didepan, aku bisa panggil kamu"
Kuanggukkan kepala dan segera keluar ruangan periksa.
###
"git, tolong belikan obat ini sekarang. Gita keluar dari ruangan menghampiriku
"udah selesai toh?"
"belum, kata dokter aku butuh obat ini"
"mau dipake sekarang" tambahnya
"oh. Oke aku ke apotik dulu"
"eh...diapotik rumah sakit inu ga ada, adanya drumah sakit lebih besar"
"iyakah???" tatapku heran
"iya kata dokter demikian"
"coba aku ketemu dokter dulu"
"ihhh.. Kamu ga percaya banget sama kaka sendiri" umpatnya
"bukan begitu ka, barangkali obat ini bisa aku cari selepas kita pulang sekaliab jalan"
"kamu y...dasar ngenyel, ini kata dokter mau dipakai sekarang...sekarang ya sekarang... "
"hnttt..baiklah, terus kaka gimana?"
"ya...aku tungguin lah...."
"ohh...oke deh aku jalan, kaka nunggu bentar ya"
"eh..git...tunggu bentae...sekalian aku beliin wallpaper kamar yang bunga sakura ya ditoko Anti assesories..ingat yang bunga sakura bukan yang lain"
"ka..walpaper kn bisa dibeli nanti"
"alla....sekalian jalan, aku mau pulang udah dipasang"
"ntar ya ka bareng sama mas firman, aku beli obat aja ya?"
" ihh..kamu pelit banget..ga enak tahu belanja bareng suami kamu, udah lah sekalian"
"tapi ka...toko anti jauh'
"bawel amat...emang jalan kaki bilang jauh.. Pake angkot"
"ya udah deh..."
"oh..ya sekalian beli steak dekat toko anti"
"ka...steacknya antri"
"ih..dasar ngeyel...wong aku dirumah sakit saja masih lama"
"iya ka"
"udah cepet buruan"
Kubalikan badan, dan kuhela nafas sabar
Kugoyangkan kaki, mengurangi rasa lelah, kulirik ruang periksa dokter, ka genia masih disana menjalani pemeriksaan rutin. Barusan aku ditolaknya masuk ruangan,"kamu nunggu diluar saja" katanya
"kalau kaka butuh sesuatu bagaimana?"
"kamu kan didepan, aku bisa panggil kamu"
Kuanggukkan kepala dan segera keluar ruangan periksa.
###
"git, tolong belikan obat ini sekarang. Gita keluar dari ruangan menghampiriku
"udah selesai toh?"
"belum, kata dokter aku butuh obat ini"
"mau dipake sekarang" tambahnya
"oh. Oke aku ke apotik dulu"
"eh...diapotik rumah sakit inu ga ada, adanya drumah sakit lebih besar"
"iyakah???" tatapku heran
"iya kata dokter demikian"
"coba aku ketemu dokter dulu"
"ihhh.. Kamu ga percaya banget sama kaka sendiri" umpatnya
"bukan begitu ka, barangkali obat ini bisa aku cari selepas kita pulang sekaliab jalan"
"kamu y...dasar ngenyel, ini kata dokter mau dipakai sekarang...sekarang ya sekarang... "
"hnttt..baiklah, terus kaka gimana?"
"ya...aku tungguin lah...."
"ohh...oke deh aku jalan, kaka nunggu bentar ya"
"eh..git...tunggu bentae...sekalian aku beliin wallpaper kamar yang bunga sakura ya ditoko Anti assesories..ingat yang bunga sakura bukan yang lain"
"ka..walpaper kn bisa dibeli nanti"
"alla....sekalian jalan, aku mau pulang udah dipasang"
"ntar ya ka bareng sama mas firman, aku beli obat aja ya?"
" ihh..kamu pelit banget..ga enak tahu belanja bareng suami kamu, udah lah sekalian"
"tapi ka...toko anti jauh'
"bawel amat...emang jalan kaki bilang jauh.. Pake angkot"
"ya udah deh..."
"oh..ya sekalian beli steak dekat toko anti"
"ka...steacknya antri"
"ih..dasar ngeyel...wong aku dirumah sakit saja masih lama"
"iya ka"
"udah cepet buruan"
Kubalikan badan, dan kuhela nafas sabar
Raut kebinggungan dan kuatir mulai melingkupi wajah mas firman, kuraba keningku, mas firman melihat kearahku dan kupancarkan wajah memelas
"sakit mas?" kataku mengurut kepala
"kepalanya sakit ini!" kutunjukkan tanga mas firman hampir menyentuh kepalaku tapi dihempaskannya lagi. Uh. .
Sepersekian detik netra kami bertena tapi mas firman menundukkan wajah, "sial...".batinku Dikibasnya tangannya...dan diusap waahnya
"eh...mas tuh namaku dipanggil"
"iya .ka..aku ambil dulu obatnya"
Mas firman menjauh mendekati loker penerimaan obat. Kupandangi langkahnya, "benar benar orang yang beruntung mendapatkan mas firman, baik perhatian dan menghormati pasangannya"
Kupandangi terus punggungnya yang terlihat, tinggi gagah..."ah...." sesungging senyum aku kulum dibibirku.
Firman kembali, diserahkannya obat padaku "ayo ka kita cari gita"
"cari kemana kita pulang yukkk"
"ntar gita pulangnya bagaimana?" tanyanya kuatir
"ah...gita mah biasa keluyuran bisa pulang sendiri kali"
"tapi aku kuatir ka?"
"udah lah...aku pusing firman... Pusing"
"ya udah..ka..kita pulang aja"
"nah .gitu.. Kutarik tangannya dan bergayut manja dilengannya. Dilepaskannya tanganku perlahan
"aduhhh...firman aku takut jatuh"
"maaf ka kita bukan muhrim"
"hmtt..." kuhempaskan nafas dan berjalan mrndahuluinya.
###
"fiman kita mampir makan siang dulu ya" kataku dimobil
"ka dirumah saja"
"perutku udah lapar tahu, keroncongan"
"tapi ini deket ko"
"ya udah beli makan dibungkus ntar aku makan dirumah" jawabku ketus ajakan makan siangku ditolak firman.
Firman membelokan mobil di rumah makan padang...
Kuminta pintu mobil dibuka, aku masuk kerumah makan padang, pesan beberapa sekaligus pesan dua botol minuman dingin, ku tenggok firman di mobilnya, ku buka botol minuman dan kumasukan serbuk yang telah aku siapkan. Yes, sesungging senyum jadi milikku...
"sakit mas?" kataku mengurut kepala
"kepalanya sakit ini!" kutunjukkan tanga mas firman hampir menyentuh kepalaku tapi dihempaskannya lagi. Uh. .
Sepersekian detik netra kami bertena tapi mas firman menundukkan wajah, "sial...".batinku Dikibasnya tangannya...dan diusap waahnya
"eh...mas tuh namaku dipanggil"
"iya .ka..aku ambil dulu obatnya"
Mas firman menjauh mendekati loker penerimaan obat. Kupandangi langkahnya, "benar benar orang yang beruntung mendapatkan mas firman, baik perhatian dan menghormati pasangannya"
Kupandangi terus punggungnya yang terlihat, tinggi gagah..."ah...." sesungging senyum aku kulum dibibirku.
Firman kembali, diserahkannya obat padaku "ayo ka kita cari gita"
"cari kemana kita pulang yukkk"
"ntar gita pulangnya bagaimana?" tanyanya kuatir
"ah...gita mah biasa keluyuran bisa pulang sendiri kali"
"tapi aku kuatir ka?"
"udah lah...aku pusing firman... Pusing"
"ya udah..ka..kita pulang aja"
"nah .gitu.. Kutarik tangannya dan bergayut manja dilengannya. Dilepaskannya tanganku perlahan
"aduhhh...firman aku takut jatuh"
"maaf ka kita bukan muhrim"
"hmtt..." kuhempaskan nafas dan berjalan mrndahuluinya.
###
"fiman kita mampir makan siang dulu ya" kataku dimobil
"ka dirumah saja"
"perutku udah lapar tahu, keroncongan"
"tapi ini deket ko"
"ya udah beli makan dibungkus ntar aku makan dirumah" jawabku ketus ajakan makan siangku ditolak firman.
Firman membelokan mobil di rumah makan padang...
Kuminta pintu mobil dibuka, aku masuk kerumah makan padang, pesan beberapa sekaligus pesan dua botol minuman dingin, ku tenggok firman di mobilnya, ku buka botol minuman dan kumasukan serbuk yang telah aku siapkan. Yes, sesungging senyum jadi milikku...
Kulangkahkan kaki ke mobil, masuk dan pintu ku tutup
"udah ka..."
"ayo jalan...ini minuman kesukaanmu"
"ah...kaka masih ingat saja" katanya
"iyalah..masa aku bisa lupa dwnganmu,
"udah ka..."
"ayo jalan...ini minuman kesukaanmu"
"ah...kaka masih ingat saja" katanya
"iyalah..masa aku bisa lupa dwnganmu,
"masa aku lupa denganmu?" ku ulangi ucapanku. Firman menoleh dan kusodorkan minuman itu padanya. Dia ambil dan di taruh disamping stir
"makasih ka"
"minum dong..kamu pasti haus"
"iya sih...."
Kuambil minuman itu dan aku buka kan tutup botol. Kuangsurkan padanya
"ini...langsung glek" selorohku
Firman memegang minuman itu dan meminumnya...glek glek glek....wajahnya terlihat segar...langsung habis ta tersisa..
Kusunggingkan senyum..
"enak ya..."
"iya..ka..makasih byk..dari tadi haus banget"
"jangan panggil ka kenapa sih...dulu kita kan calon mempelai"
Firman menyinggungkan senyum dan kembali menyetir. Kuraih tip dan kunyalakan
"masih ingat lagu ini?"
"lagu apa ka"
"ini lagu pas di mall awal pertemuan kita"
"iya lupa ka"
"hmtt..aku mah g bisa lupa, sayang ya pernikahan dulu batal" aku pura pura menghela nafas kecewa
"pasti kamu kecewa dan marah sama aku"
Mas firman menyunggingkan senyum
"iyakan?" kejarku
"sedikit" jawabnya dan menutup mulutnya yang menguap
"pasti kamu kecewa lah...karena kamu kan cinta aku" firman membalikan wajah dan melihatku kutatap pandangan mata dan dia mbalikkan lagi untuk konsen menyetir"
"Iya kan?" kejarku
" dulu itu ka...sekarang situasi udah beda, udah ada gita"
"kalau situasi kita ubah lagi?"
"maksud kaka?"
"aku masih cinta kamu?" mas firman mengerem mobilnya mendadak dan
Kembali firman melihatku, kutatap netranya serius, mengalirkan aura simpatik yang kumiliki. Namun mas firman membuang pandangannya. Bulshit.
"sekarang aku udah beristri"
"bisa di ubah"
"maksu kaka apa?" dia menguap, matanya memerah. Yes obatnya sudah bekerja.
"takdir berlaku sungguh cepat begitupun suatu dapat terjadi dengan segera"
"bagi aku cukup menikah sekali"
"ah..kamu munafik kalau tidak cinta aku. Buktinya kita bersama. Kupegang punggung tangannya di atas stir. Firman mrnguap lagi membuang rasa kantuknya. Kuremas tangannya dan dilepaskan.
"masya allah. Aku ko ngantuk ka"
"mau gantian?" tawarku. Hua...p...lagi lagi dia mengantuk dan matanya benar benar merah.
"sini gantian" kurebut stir dan firman keluar dari pintu. Masuk lewat pintu samping. Ku stir mobil secara berlahan, hembusan angin dan suara tips mobil menghantarkannya ke alam mimpi...
"makasih ka"
"minum dong..kamu pasti haus"
"iya sih...."
Kuambil minuman itu dan aku buka kan tutup botol. Kuangsurkan padanya
"ini...langsung glek" selorohku
Firman memegang minuman itu dan meminumnya...glek glek glek....wajahnya terlihat segar...langsung habis ta tersisa..
Kusunggingkan senyum..
"enak ya..."
"iya..ka..makasih byk..dari tadi haus banget"
"jangan panggil ka kenapa sih...dulu kita kan calon mempelai"
Firman menyinggungkan senyum dan kembali menyetir. Kuraih tip dan kunyalakan
"masih ingat lagu ini?"
"lagu apa ka"
"ini lagu pas di mall awal pertemuan kita"
"iya lupa ka"
"hmtt..aku mah g bisa lupa, sayang ya pernikahan dulu batal" aku pura pura menghela nafas kecewa
"pasti kamu kecewa dan marah sama aku"
Mas firman menyunggingkan senyum
"iyakan?" kejarku
"sedikit" jawabnya dan menutup mulutnya yang menguap
"pasti kamu kecewa lah...karena kamu kan cinta aku" firman membalikan wajah dan melihatku kutatap pandangan mata dan dia mbalikkan lagi untuk konsen menyetir"
"Iya kan?" kejarku
" dulu itu ka...sekarang situasi udah beda, udah ada gita"
"kalau situasi kita ubah lagi?"
"maksud kaka?"
"aku masih cinta kamu?" mas firman mengerem mobilnya mendadak dan
Kembali firman melihatku, kutatap netranya serius, mengalirkan aura simpatik yang kumiliki. Namun mas firman membuang pandangannya. Bulshit.
"sekarang aku udah beristri"
"bisa di ubah"
"maksu kaka apa?" dia menguap, matanya memerah. Yes obatnya sudah bekerja.
"takdir berlaku sungguh cepat begitupun suatu dapat terjadi dengan segera"
"bagi aku cukup menikah sekali"
"ah..kamu munafik kalau tidak cinta aku. Buktinya kita bersama. Kupegang punggung tangannya di atas stir. Firman mrnguap lagi membuang rasa kantuknya. Kuremas tangannya dan dilepaskan.
"masya allah. Aku ko ngantuk ka"
"mau gantian?" tawarku. Hua...p...lagi lagi dia mengantuk dan matanya benar benar merah.
"sini gantian" kurebut stir dan firman keluar dari pintu. Masuk lewat pintu samping. Ku stir mobil secara berlahan, hembusan angin dan suara tips mobil menghantarkannya ke alam mimpi...
Komentar
Posting Komentar